BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemilihan umum atau Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada 14 Februari mendatang. Pada pemilu ini, masyarakat akan memilih presiden dan wakil presiden yang akan memimpin Indonesia selama lima tahun kedepan.
Memilih pemimpin tentu saja tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan. Pemilih bukan hanya harus memperhatikan bagaimana popularitas seorang calon pemimpin tetapi juga melihat aspek-aspek lainnya.
Terkhusus bagi warga Persyarikatan Muhammadiyah, sebaiknya merujuk pada kriteria pemimpin yang diputuskan oleh organisasi. Hal itu agar tidak terjadi simpang siur dalam memilih pemimpin.
Menurut Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto terdapat tujuh kriteria pemimpin yang perlu dipilih warga persyarikatan sesuai Munas Tarjih 2023.
Kriteria pemimpin yang pertama adalah yang memiliki integritas atau dalam bahasa agama disebut dengan sidiq. Agung menjelaskan, integritas adalah orang yang satu kata antara lisan dan perbuatan, konsisten tidak mencla-mencle.
Kedua, pemimpin harus memiliki kapabilitas atau kemampuan untuk memimpin Indonesia atau amanah dalam bahasa agama. Pemimpin tidak boleh hanya memiliki kemauan, tanpa dibarengi dengan kemampuan.
Ketiga, pemimpin yang populous atau pemimpin yang memiliki jiwa kerakyatan dan mengutamakan kepentingan rakyat. Seorang pemimpin harus mengedepankan kesejahteraan, kemakmuran, dan kemajuan rakyat. Ini disebut juga sebagai tablig.
Keempat, pemimpin itu harus visioner. Kriteria ini mengharuskan pemimpin memiliki visi yang strategis untuk membawa kemajuan bangsa. Kecerdasan ini yang dalam diri nabi disebut sebagai fatanah.
“Kelima berjiwa negarawan, dia harus menomorsatukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, di atas kepentingan golongan, di atas kepentingan suku, agama, dan sebagainya,” kata Agung dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, Sabtu (27/1/2024).
Keenam, pemimpin harus mampu menjalin hubungan internasional. Sebab di era sekarang, dunia sudah menjadi kampung global sehingga interaksi antar bangsa-negara menjadi keharusan – Indonesia tidak boleh terpencil dari dunia.
Kriteria pemimpin terakhir atau ketujuh menurut Muhammadiyah adalah berjiwa reformis. Pemimpin dalam pandangan Muhammadiyah itu memiliki jiwa yang senantiasa untuk melakukan pembaruan-pembaruan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Inilah tujuh acuan yang sudah diputuskan oleh Munas Tarjih yang menjadi kriteria, menjadi ciri-ciri bagaimana warga Muhammadiyah memilih calon pemimpin, dan inilah guide-nya,” tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah