Bahlil mencontohkan, melihat ada sebuah foto dari gerakan civitas akademika yang menggunakan kode dari pasangan calon tertentu. Sehingga dia berpandangan gerakan tersebut sengaja dibuat untuk tujuan politik.
"Contoh, ada foto yang disampaikan itu dengan pakai kode dengan nomor (paslon) tertentu. Feeling saya sebagian dari proses itu ada by design. Tapi tidak semuanya," tutur Bahlil.
Diketahui sejumlah civitas akademika mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai telah banyak cawe-cawe dalam proses pemilu 2024. Aksi kritik itu telah disampaikan sejumlah universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI).
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Universitas Brawijaya, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lainnya.
Editor : Ude D Gunadi