get app
inews
Aa Read Next : Memasuki Kemarau, BPBD Kabupaten Bandung Ingatkan Warga Tak Bakar Sampah Sembarang

BPBD Jabar Tetapkan Status Tanggap Darurat di Kawasan Tanah Bergerak Cigombong KBB

Sabtu, 02 Maret 2024 | 15:30 WIB
header img
Lokasi bencana tanah gerak di Cigombong Kabupaten Bandung Barat. (PVMBG)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menetapkan status tanggap darurat di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai 1 Maret 2024. Status tanggap darurat ini berlaku selama 12 hari ke depan. 

Diketahui, Kampung Cigombong mengalami bencana tanah gerak pada 18 Februari 2024 dan hingga Jumat (1/3/2024), pergerakan tanah masih terjadi dan dampak meluas. 

Plh Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadianne Adnan mengatakan, pergerakan tanah mulai per menit, dan perlu diantisipasi timbunan tanah ke Sungai Cidadap. 

"Keamanan kini diperketat untuk masuk ke lokasi bencana siang dan malam karena pergerakan tanah mulai per menit," ucap Anne, Sabtu (2/3/2024).

Anne mengatakan, BPBD Jabar telah mengirimkan bantuan berupa 50 paket sembako dan 25 dus liter air. Selain itu, BPBD KBB juga telah mendirikan posko kebencanaan dan dapur umum. 

Dampak kerusakan dari tanah gerak ini 3 rumah rusak berat, 8 rumah rusak sedang, dan 36 rumah terancam. 

Selain itu, kerusakan juga menimpa bangunan SD Negeri Babakan Talang, satu unit fasilitas umum, dan akses jalan Desa Cigombong - Cihurang. 

"Penyebab kejadian hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah tersebut dan permukaan tanah yang labil," ujarnya. 

Akibat bencana ini, kata Anne, korban terdampak sebanyak 47 KK/155 jiwa dan 48 KK/192 jiwa mengungsi. 

Anne menyebut, BPBD KBB melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk alat berat, juga persiapan posko tanggap darurat beserta kelengkapannya. 

Menurutnya, penanganan saat ini difokuskan pula pada perbaikan akses jalan penghubung untuk beberapa desa yang tertutup akibat dari daerah longsoran agar tidak ada masyarakat yang terisolir. 

Selain itu, hasil dari investigasi bersama aparat kewilayahan kecamatan dan desa, kegiatan belajar mengajar di sekolah sementara dihentikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sementara waktu ini siswa belajar di rumah," tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut