"Klasik sebetulnya, dimana-mana pembangunan terkait lahan, itu persoalannya adalah pembebasan, karena itu tidak murah dan tidak mudah. Jadi bagi saya sepanjang itu infrastruktur lalu lintas, menurut saya itu pasti untuk mengurangi kemacetan (tujuannya). Cuma tadi, tidak murah dan tidak mudah implementasinya," katanya.
Maka dari itu, Daddy menuturkan jika proyek BIUTR tersebut ingin dihidupkan kembali, pemerintah harus melakukan review atau kaji ulang terkait rencana tersebut.
BIUTR rencananya akan dibangun sepanjang 22 hingga 27,3 kilometer dengan 2x2 jalur dan memiliki lebar 3,5 meter. Diperkirakan, tol dalam kota ini mampu dilintasi kendaraan dengan volume 45.000 kendaraan per hari.
"Inu harus dihitung ulang secara realistis, terutama kaitan dengan lahan (pembebasan) terutama, dan FS (feasibility study) juga harus matang. Jadi harus ada review dan dimatangkan lagi, kira-kira persoalan krusial dimana, terkait apa, titik paling rawan yang masih jadi masalah itu juga dimana. Jadi harus segera dipikirkan solusinya," pungkasnya. (*)
Editor : Abdul Basir