Selain itu, Vini juga menjelaskan terkait penyebab risiko penularan DBD menjadi lebih tinggi di Jabar, yakni salah satunya disebabkan oleh El Nino. Kondisi di mana suhu panas dan kering diikuti La Nina yang disertai hujan. Kondisi tersebut mempengaruhi perkembangan tempat perindukan nyamuk dan penetasan telur.
“DBD ini sebenarnya penyakit sepanjang tahun. Peningkatan DBD ini dipengaruhi perubahan iklim cuaca, kemarin El Nino dan sekarang La Nina basah. Ketika perubahan iklim dari panas ke hujan, lalu hujan ke panas, maka akan meningkat karena banyak genangan air sehingga biasanya DBD ini terjadi di Januari, Februari, Maret April lalu turun di Juli, Agustus, dan September," jelasnya.
Untuk diketahui, 7.654 kasus tersebut tersebar di 27 kabupaten/kota di Jabar. Dari sebaran tersebut ada 3 kabupaten/kota yang kasus DBD nya tertinggi di Jabar.
Ketiga kabupaten/kota tersebut diantaranya, Kota Bogor dengan 848 kasus, Kabupaten Bandung Barat dengan 840 kasus, dan Kabupaten Subang dengan 691 kasus.
Editor : Zhafran Pramoedya