BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Gelombang pasang air laut menerjang Pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut, pada Selasa (12/3/2024). Selain gelombang pasang, angin kencang juga menerjang pesisir selatan tersebut.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya ada 141 perahu nelayan rusak akibat peristiwa tersebut.
"Data dari BPDB ada 141 kapal yang rusak dan juga gazebo tempat makan rusak, dan tadi oleh masyarakat sedang di perbaiki," ucap Bey di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (14/3/2024).
Bey mengatakan, hingga saat ini pihaknya tengah mencari skema untuk membantu nelayan dan juga para UMKM yang terdampak gelombang pasang air laut tersebut.
"Kami sedang mencari skema untuk membantu para nelayan dan juga para UMKM pemilik gazebo tempat makan seperti apa," ungkapnya.
Selain di Pantai Rancabuaya, gelombang pasang air laut juga menerja Pantai Jayanti di Kabupaten Cianjur dan Pantai Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi.
Bey memastikan, bantuan dapur umum saat ini sudah didirikan di masing-masing lokasi terdampak.
"Bantuan udah datang untuk dapur umum tapi kami ingin di semua tempat jadi tidak hanya Rancabuaya tapi di Jayanti, Cianjur juga ada Pelabuhan Ratu juga ada. Jadi perlakunya harus sama," jelasnya.
Dari ketiga pantai tersebut, kata Bey, Patai Rancabuaya di Kabupaten Garut menjadi lokasi dengan kerusakan paling banyak.
"Paling banyak kerusakan di Rancabuaya," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, Bey pun mengimbau para nelayan untuk tidak pergi melaut hingga 20 Maret 2024. Sebab, BMKG memprediksi gelombang tinggi masih akan terjadi.
"Ini sudah infokan oleh BMKG sampai tanggal 20 di himbau untuk tidak melaut dulu, karena keselamatan warga dan utama dan juga gelombang masih tinggi," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah