Selain itu, perlu juga disiapkan instansi pengepakan yang terstandardisasi hingga penerapan protokol sesuai dengan standar ekspor.
“Jika hal itu terpenuhi, maka diperkirakan pertengahan tahun ini ekspor pertama sudah bisa dilakukan dengan permintaan awal sekitar 50 ton,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Bey mendorong pula mangga gedong gincu tak hanya diekspor ke Jepang, melainkan juga ke negara lainnya.
Ketua Tim Prasarana dan Sarana Standar Badan Karantina Indonesia, Maman Suparman menuturkan bahwa survei yang dilakukan tim riset telah membuktikan lalat buah tidak ditemukan pada mangga gedong gincu Jabar.
"Tanggal 12 Februari kami mendapat surat dari Jepang yang menyatakan dari hasil penelitian bahwa lalat buah tidak ada di Jawa Barat," kata Maman.
Editor : Zhafran Pramoedya