Menurutnya, adanya perubahan iklim, kekeringan, kelangkaan air dan juga terlalu banyaknya air itu akan berdampak pada meningkatnya kerentanan di kawasan penyedia pangan pada abad ke-21 yaitu di tahun 2050.
"Jadi lumbung-lumbung pangan dunia itu akan mengalami kerentanan dan organisasi pangan dunia menyatakan lebih dari 500 juta petani skala kecil yang menghasilkan 80 persen sumber pangan dunia, merupakan kelompok paling rentan terhadap perubahan iklim," jelasnya.
Dwikorita menyebut, Indonesia sendiri masih berada di atas menengah atau belum separah di India.
"Tapi dampaknya kita tidak bisa melakukan impor kalau misalnya kita langka pangan kita tidak bisa mengimpor karena negara lumbung lumbung pangan itupun lebih mengalami krisis sehingga ini dialami semuanya secara bersama sama," katanya.
Oleh karena itu, melalui forum World Water Forum (WWF) ke-10 nanti seluruh bangsa akan membahas serius perubahan iklim serta dampaknya terhadap sumber daya air.
"Inilah 10th World Water Forum dengan tema besar Water For Shared Prosperity dengan spirit kolaborasi multi sektor, multi pihak, multi bangsa bangsa dalam rangka untuk mengahadapi dan mengatasi bersama persoalan global ini," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah