BANDUNG - PT Pertamina membentuk satuan tugas khusus (Satgasus) agar distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji di wilayah Bandung Raya dan Jawa Barat lancar selama arus mudik dan balik Lebaran 2024. Satgas khusus ini mulai bertugas sejak akhir Maret 2024 hingga 21 April 2024.
"Satgas khusus ini setiap hari selama 24 jam memantau distribusi BBM ke seluruh channel distribusi agar tetap bisa melayani masyarakat yang melaksanakan mudik maupun nanti di saat arus balik," kata Sales Area Manager Retail Bandung PT Pertamina Sindhu Priyo Windoko, Senin (8/4/2024).
Sindhu menyatakan, satgas khusus menyiapkan beberapa hal, seperti modular SPBU portable di titik-titik tertentu. Pertmaina memperkirakan akan terjadi antrean sebagai dampak meningkatnya konsumsi masyarakat.
Kemudian, menyediakan motoris siaga, yaitu, pengiriman BBM menggunakan motor jika nanti di tengah jalan terjadi kemacetan sangat panjang dan kondisi itu menyulitkan masyarakat dalam mendapatkan BBM.
"Harapan kami nanti tidak ada lagi masyarakat yang sulit mendapatkan BBM. Dengan satgas khusus ini, perjalanan BBM ke SPBU diharapkan berjalan lancar dan masyarakat bisa mendapatkan BBM maupun LPG dengan mudah," ujar Sindhu.
Motoris Siaga, tutur Sindhu, disiagakan di beberapa titik, terutama di rest area Tol Cisumdawu dan hampir seluruh rest area yang tidak ada SPBU di sepanjang jalur tol.
"Jadi kami minta juga masyarakat tidak perlu antre di satu titik. Di setiap rest area kami siagakan. Mudah-mudahan masyarakat tidak sampai kesulitan mendapatkan BBM," ucap Sindhu.
Sales Area Manager Retail Bandung PT Pertamina menyatakan, PT Pertamina mencatat terjadi kenaikan konsumsi BBM sebesar 36 persen selama arus mudik Lebaran 2024. Namun besaran kenaikan itu di bawah prediksi 46 persen.
Pada hari biasa, ujar Sindhu, konsumsi BBM di Bandung Raya sebesar 3.000-3.400 kiloliter. Pada momen arus mudik lebaran kali ini mencapai 5.048 kiloliter.
"Nah, lonjakan pasti karena ada pergerakan manusia dari DKI masuk ke Jawa Barat, atau dari sekitaran Bandung, sekitaran Tasik, itu pasti ada. So far yang paling meningkat tajam itu di Pertamax. Biasanya 800-900 kilolter, sekarang di 1.100 kiloliter per hari. Puncaknya dua hari kemarin," ujar Sales Area Manager Retail Bandung PT Pertamina.
Sindhu Priyo Windoko menuturkan, Pertamina Bandung memprediksi pada momen arus balik Idul Fitri kali ini akan terjadi lonjakan konsumsi BBM sebesar 46 persen. Tapi sampai detik hari ini, terjadi kenaikan sebesar 36 persen.
Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM, tutur Sindhu, satgas khusus bekerja sama dengan stakeholder, seperti, pemerintah daerah dan kepalisian untuk pengamanan, pengawalan, dan optimalisasi penyambungan distribusi.
"Satgas Rafi sudah berjalan mulai minggu kemarin. Alhamdulillah, sampai saat ini dari 281 SPBU di Bandung, Priangan Timur, dan Jawa Barat sampai saat ini belum ada kendala dalam penyaluran, baik BBM maupun LPG," tutur Sindhu.
Editor : Ude D Gunadi