BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 H, Satgas Pengelolaan Sampah Terpadu Bandung Raya menyiapkan sejumlah strategi dalam mengatur dan mengelola sampah agar tidak terjadi penumpukan.
Ketua Satgas Pengelolaan Sampah Terpadu Bandung Raya, Dedi Taufik mengatakan, bahwa pada H-2 hingga H-1 lebaran, operasional pembuangan sampah di TPK Sarimukti dibuka selama 24 jam.
“Waktu pelayanan pada dua hari sebelum lebaran, pembuangan ke TPK Sarimukti dari pukul 05.00 WIB, 24 jam operasionalnya,” ucap Dedi, Senin (8/4/2024).
Kemudian pada saat hari H Idulfitri, kata Dedi, operasional layanan persampahan di TPK Sarimukti akan ditutup sementara. Maka dari itu, pihaknya mengimbau pemerintah daerah yang memanfaatkan Sarimukti untuk membuang sampah bisa mengelola sampah dari hulu.
“Pada saat Hari Raya Idul Fitri operasionalnya libur dulu. Jadi, pengelolaan sampah dari hulu sangat penting. Kolaborasi dengan masyarakat juga tak kalah pentingnya,” ungkapnya.
Dedi juga mengigatkan, bahwa kuota sampah masih berlaku. Setiap kabupaten kota yang memanfaatkan TPK Sarimukti memiliki jumlah yang berbeda-beda.
Berdasarkan data sampah yang masuk per 4 April 2024 sisa kuota sampah Kota Bandung 5.425 rit, Kota Cimahi 1.751 rit, Kabupaten Bandung 991 rit, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) 881 rit.
Selepas hari H Idulfitri pada 10-17 April 2024, pihak Satgas sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten kota untuk mengatur ritase. Untuk Kota Bandung misalnya, dari 11-17 April ritasenya mencapai 185 per hari dengan tonase di angka 777 per hari.
“Nanti ratusan pengangkut sampah ditempatkan di titik keramaian saat malam takbir, pada hari H lebaran fokus di tempat shalat ied dan tempat ziarah. Berikutnya difokuskan di tempat keramaian seperti tempat wisata hingga pasar,” jelasnya.
Dedi mengatakan, kapasitas TPA Sarimukti kondisinya sudah mencapai 700 persen atau melebihi daya tampung. Sementara Tempat Pembuangan Akhir Legok Nangka baru akan beroperasi pada 2028.
Menurutnya, penanganan timbulan sampah di Bandung Raya diperlukan penanganan secara terpadu, yang melibatkan para pemangku kepentingan. Satgas sudah melakukan sejumlah langkah secara masif untuk mengurangi dan menangani sampah.
"Di antaranya, optimalisasi pengelolaan sampah organik rumah tangga dan gerakan Eco Office Pilah dan Olah Sampah oleh Perkantoran Pemerintah serta swasta," tuturnya.
Selain itu, dilakukan juga beberapa upaya seperti pemanfaatan hasil pengelolaan pasar dengan program Nabung Sampah, kerja sama dengan Waste Of Change, edukasi dan pemberdayaan masyarakat, pengembangan data informasi dan kehumasan, perencanaan dan kerja sama dengan CSR perusahaan.
Dukungan terhadap kinerja Satgas Pengelolaan Sampah Terpadu Bandung Raya datang dari Kodam III/Siliwangi, Polda Jabar, Badan Intelijen Daerah Jabar dan Kejaksaan Tinggi Jabar.
Editor : Rizal Fadillah