BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Kandidat calon kepala daerah dari beberapa partai politik yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai mengkristal. Persaingan untuk mendapatkan rekomendasi partai pun semakin memanas menjelang dimulainya tahapan Pilkada Serentak 2024.
Meskipun ada puluhan nama bakal calon Bupati Bandung Barat yang beredar, namun diprediksi yang benar-benar serius untuk maju bisa dihitung dengan jari. Pertimbangannya adalah kendaraan politik untuk maju dan modal finansial yang tidak murah, hanya dimiliki oleh sejumlah figur.
Sejumlah partai sudah melakukan penjaringan terbuka bakal calon bupati seperti Partai Amanat Nasional (PAN), PDI Perjuangan, dan Partai Demokrat. Namun beberapa partai hanya melakukan penjaringan internal seperti yang dilakukan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) KBB.
Tercatat ada tiga nama yang digadang-gadang muncul di PKS, yakni Ketua Komisi IV DPRD KBB Bagja Setiawan, Anggota Komisi 3 DPRD Jabar, Aep Nurdin, serta Dikdik Agus Triwiyono. Namun hingga kini, partai belum memutuskan secara resmi siapa yang akan diusung.
Mengenai kontestasi di Pilkada, Bagja Setiawan menegaskan siap bertarung di Pilkada Bandung Barat tahun 2024. Sebagai kader partai, dirinya mengaku akan fatsun kepada keputusan dan arahan partai untuk berkontestasi di Pilkada.
"Sebagai kader partai saya selalu siap kalau ditugaskan partai. Sekarang kan masih nunggu arahan dan keputusan dari DPP PKS," ucapnya, Kamis (18/4/2024).
Menurutnya kepastian nama yang akan ditunjuk partai melalui surat keputusan (SK) DPP PKS kemungkinan baru akan ditetapkan akhir Mei 2024. Sejak jauh-jauh hari hasil penjaringan di internal partai ada tiga nama yang muncul dan salah satunya adalah dirinya.
Partai pastinya akan mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan nama. Seperti melihat faktor popularitas atau tingkat keterkenalan, akseptabilitas (diterima) dan elektabilitas (dipilih) melalui hasil survei yang dilakukan.
Bagi PKS di KBB yang meraih sebanyak delapan kursi di DPRD KBB maka tetap perlu berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung calonnya di Pilkada.
Oleh karena itu komunikasi politik terus dilakukan PKS dengan berbagai partai untuk membangun koalisi guna mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati.
PKS akan berupaya untuk melakukan percepatan pembentukan koalisi agar seluruh persiapan bisa dijalankan secara matang dan tertinggal perahu koalisi.
Melihat tahapan Pilkada serentak yang bulan Mei akan dimulai dengan pendaftaran dari calon independen, maka partai-partai dipastikan sudah membuat keputusan di akhir Mei 2024.
"Partai sudah menjajaki komunikasi dengan beberapa partai untuk berkoalisi, kemudian dilanjutkan dengan usungan nama-nama," ucapnya.
Sementara itu Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Arlan Siddha mengatakan, Kabupaten Bandung Barat masih menjadi salah satu daerah yang seksi terutama saat momen Pilkada. Itu bisa dilihat dari banyaknya figur yang beredar untuk menjadi Bacalon Bupati Bandung Barat melalui sejumlah parpol.
"KBB termasuk daerah yang seksi pada Pilkada dan banyaknya kontestan Pilkada KBB 2024 merupakan hal yang wajar dalam demokrasi," ucapnya.
Arlan menyebutkan, ada beberapa faktor yang membuat orang tertarik untuk maju pada kontestasi Pilkada di KBB. Pertama luas wilayah KBB cukup besar sebagai daerah otonomi baru, kemudian KBB termasuk daerah yang memiliki PAD cukup lumayan besar, serta mempunyai kultur pemilih yang cukup luar biasa beragam.
"Banyaknya calon juga menunjukkan mereka ingin membuktikan bisa memperbaiki dan menunjukkan bahwa mereka mampu memimpin KBB," tandasnya. (*)
Editor : Rizki Maulana