get app
inews
Aa Read Next : Rumah Duka Farid Ahmad Didatangi Pelayat, Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD

Pameran Tunggal Mella Jaarsma “Tiga Pasang Tangan” di Lawangwangi Creative Space

Jum'at, 10 Mei 2024 | 21:26 WIB
header img
Direktur ArtSociates, Andonowati membuka pameran tunggal Mella Jaarsma "Tiga Pasang Tangan" di Lawangwangi Creative Space, Bandung Barat, Jumat (10/5/2024).

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Isu politik pangan tidak hanya persoalan nasional, tetapi berdampak global sejak perubahan iklim mengancam peradaban manusia di muka bumi ini. 

Korporasi antarnegara turut menggerakkan ekonom global pada sektor ini, walhasil politik pangan dengan sudut pandang liberal digunakan pelbagai pemerintah dengan mindset korporasi untuk meneruskan proyek-proyek multinasional yang dikenal dengan istilah global food and environment program.

Pemerintah Indonesia sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sampai Jokowi tidak mau ketinggalan gerakan massif dari korporasi ini, maka lahan hutan di Kalimantan dan Papua pun dijadikan uji-coba proyek pangan yang digerakkan oleh korporasi yang bekerjasama dengan pemerintah. 

Fenomena itu telah menarik perhatian Mella Jaarsma, established female artist dari Yogyakarta, untuk meretas persoalan-persoalan sosial dan budaya sebagai dampak dari politik ekonomi pangan yang bergerak secara massif. “Tiga Pasang Tangan/Three Pairs of Hands” menjadi pilihan tajuk pameran tunggal Mella Jaarsma di Lawangwangi Creative Space, Bandung Barat, mulai 10 Mei sampai 10 Juni 2024, melibatkan Arham Rahman sebagai kurator pameran serta beberapa peneliti sektor pangan yang turut dihadirkan dalam pameran ini. 

Mella Jaarsma pada pameran “Tiga Pasang Tangan” ini meretas proyek Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE). Proyek yang membabat hutan adat Suku Marind di Merauke untuk dijadikan area industri sawit dan ketahanan pangan. 

Masyarakat Suku Marind pun kehilangan sumber pangan harian yang sebelumnya melimpah. Atau yang paling anyar, program serupa di Kalimantan (food estate), yang secara ugal-ugalan mengubah hutan menjadi lahan pertanian jagung da mematikan sumber potensi pangan lokal.

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut