Selain sosialisasi terkait bahaya hoaks, kata Tresia, literasi politik juga sangat penting. "Fenomena tersebut sangat erat kaitannya dengan penggunaan media massa yang mudah dimasuki berita bohong (hoaks). Karena itu, sangat penting sosialisasi penangkalan hoaks. Ssalah satunya literasi politik melalui FGD dan pembelajaran politik tanpa melibatkan kepentingan politik salah satu pihak," ucap Tresia.
Tresia menyatakan, jika dibiarkan, hoaks bermuatan politis bisa menjadi sumber perpecahan di masyarakat. Karena itu, Tresia menghimbau siapa pun yang mendapatkan informasi dari medsos, jangan mudah percaya sebelum melakukan kroscek kepada sumber-sumber terpercaya.
"Hoaks bersifat politis berpotensi menjadi sumber perpecahan, menimbulkan kekacauan di tengah-tengah masyarakat. Di era digital seperti saat ini, masyarakat bisa memanfaatkan kanal resmi dari Kominfo untuk mengecek kebenaran berita," ujar perempuan yang pernah menjadi presenter TV swasta di Jabar ini.
Tresia mengajak seluruh masyarakat agar untuk menyaring seluruh informasi sebelum melakukan sharing atau membagikannya.
"Mari saring sebelum sharing untuk menjadi pemilih cerdas guna menciptakan iklim pesta demokrasi yang menyenangkan dan berkualitas dalam menyambut Pilkada serentak 2024 bulan November mendatang," tutur dia.
Editor : Ude D Gunadi