Irman selaku Pengelola Operasional, atau disebut Kuwu, di Dumuk Bareto menyebut, konsep resto ini mengajak wargi Bandung dan wisatawan untuk bernostalgia dengan suasana pedesaan.
Menurutnya, banyak orang-orang dari desa yang kini merantau dan sukses di rantau, namun rindu dengan suasana pedesaan semasa ia kecil.
“Jadi nama Dumuk Bareto itu maksudnya satu daerah atau satu kampung dengan adat dan suasana perkampungan khas Sunda. Kita ada di tengah kota, namun bisa menghadirkan suasana pedesaan,” ujar Irman.
Di sini, pengunjung bisa mengeksplorasi berbagai area. Sebut saja Imah Kuwu, Warung Mang Aceng, lalu tiga area saung, area outdoor, dan area gunung-gunungan.
Untuk menambah suasana lembur atau perkampungan, Dumuk Bareto juga menyediakan penyewaan pakaian tradisional Sunda. Jadi, para pengunjung bisa berfoto dengan suasana perkampungan dan pakaian tradisionalnya juga.
Editor : Zhafran Pramoedya