Berdasarkan rapat bersama dengan Pemkab Sumedang, terdapat poin yang belum disepakati diantaranya kaitan dengan kesepakatan penunjukkan toko, warung, pasar yang akan melayani penukaran voucher belanja untuk warga miskin ekstrem.
"Kartunya nanti akan digesek dengan sistem kita jadi pakai barcode nanti, mereka belanja sendiri dengan warung yang sudah kita siapkan," kata Ayi.
Menurut Ayi, untuk program memberantas kemiskinan ekstrem di Sumedang ini pun juga akan dikebut. Ia berharap, program ini sudah bisa digulirkan pada Juli 2024 sekaligus peluncuran kartu voucher tersebut.
"Insya Allah kami launching di bulan Juli, mudah-mudahan. Sekarang kami masih input data, kemungkinan kami menghitung juga kira-kira bisa semuanya atau tidak. Harapannya bisa semuanya. Kalau semuanya berarti kami butuh Rp350 juta per bulan untuk program itu," imbuhnya.
Ayi menyebut, jika di Juli nanti tidak semua warga miskin ekstrem mendapat kartu voucher, paling tidak sedikitnya 50 persen dari total yang ditargetkan menjadi sasaran.
Editor : Rizal Fadillah