BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin blak-blakan soal adanya orang tua siswa yang menitipkan anaknya di sekolah tertentu menjelang pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 tahap I untuk SMA/SMK/SLB.
Hal itu diungkapkan Bey Machmudin saat meninjau persiapan penetapan hasil PPDB tahap I di SMAN 3 Kota Bandung, Rabu (19/6/2024).
"Nitip-nitip (kursi) ada, ke saya pun ada yang nitip, cuma ya cukup sampai ke saya aja, ga saya kemana-mana kan," ucap Bey.
Bey memastikan, fenomena titip menitip kursi ini sudah tidak ada lagi di PPDB 2024 tingkat SMA/SMK/SLB. Bahkan, para guru di seluruh SMA/SMK/SLB kini tidak bisa diintervensi oleh oknum-oknum tertentu untuk menetapkan hasil.
Sebab menurutnya, jajaran satuan pendidikan sudah menandatangani fakta integritas yang mana di dalamnya mereka akan diundurkan dari jabatannya jika terbukti melakukan kecurangan, seperti jual beli kursi.
"Intervensi itu kan yang nitip-nitip itu banyak, tapi mereka komit sudah tanda tangan fakta integritas jadi harus menjalankan sesuai aturan agar tidak dipecat," katanya.
Bey meminta agar pada proses jelang pengumuman ini orang tua siswa tidak melakukan berbagai cara kecurangan agar sang anak bisa masuk pada tujuan sekolah tertentu. Orang tua diharapkan bisa memberikan contoh ke anaknya dengan menempuh PPDB dengan sesuai aturan.
"Karena kalau dari awal SDM sendiri sudah ada kecurangan bagaimana kita mengharapkan SDM yang baik karena nanti ke depannya pasti mengakali terus," ungkapnya.
Bey mengatakan, saat ini pihak sekolah masih melakukan pleno untuk penetapan hasil PPDB tahap I. Dia memastikan, sekolah akan memutuskan siapa saja siswa-siswi yang layak atau lolos melalui sistem zonasi dan Jalur Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM).
"Mereka akan rapat pleno terakhir. Jika nanti setelah pengumuman ada ancaman silahkan laporkan ke kami, kami akan melakukan pendampingan. Kita ingin tahun ini PPDB yang terbaik, artinya sesuai aturan," jelasnya.
Untuk diketahui, untuk pelaksanaan PPDB tahap I di Jabar dimulai pada 3-7 Juni. Tercatat, ada sekitar 99,1 persen atau 308.004 calon peserta didik baru telah mendaftar dari kuota yang disediakan sebanyak 310.748.
Editor : Rizal Fadillah