JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Pertamina Foundation sebagai perpanjangan CSR PT Pertamina (Persero), meraih tiga penghargaan sekaligus dalam ajang CSR-SDG-ESG Award VII-2024 yang diselenggarakan tahunan oleh Economic Review.
Penghargaan diterima oleh Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S Asngari di Mercure Convention Center Hotel, Sabtu (29/6/2024).
Direktur Utama Majalah Econimic Review Irlisa Rachmadiana mengatakan, banyak perusahaan telah mendedikasikan diri untuk menjalankan program corporate social responsibility (CSR) sehingga tercipta sustainability dan hubungan erat dengan penerima manfaat.
Salah satunya, kata Irlisa, Pertamina Foundation telah berkontribusi pada agenda pembangunan global berkelanjutan melalui program-program ikonik.
"Selamat atas penghargaan yang diraih Pertamina Foundation karena telah konsisten berkomitmen atas pelaksanaan CSR-SDG-ESG,” kata Dirut Majalah Econimic Review.
Tiga penghargaan yang diraih Pertamina Foundation, yakni The Best Indonesia CSR-SDG-ESG Award VII 2024 kategori Subsidiary of SOE's Company dengan skor 95.50; Overall Champion CSR-SDG-ESG Award VII 2024; dan The Best Commitment CEO for CSR-SDG-ESG VII 2024 kategori Subsidiary of SOE's Company dengan skor 95.00 untuk Presiden Direktur Pertamina Foundation.
Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S Asngari mengatakan, tiga penghargaan ini buah dari komitmen Pertamina Foundation terhadap kesejahteraan masyarakat dan upaya keberlanjutan.
“Pertamina Foundation mengalami kemajuan signifikan dengan memperkuat dan memperluas dampak sosialnya sekaligus fokus pada pendidikan dan lingkungan untuk pertumbuhan di masa depan. Pertamina Foundation memiliki visi untuk menjadi yayasan yang andal, menciptakan kemandirian dan mempercepat solusi inovatif di bidang pendidikan, dan lingkungan hidup,” kata Presdir Pertamina Foundation.
Pada bidang pendidikan, ujar Agus, Pertamina Foundation melaksanakan program Beasiswa Sobat Bumi dengan jumlah penerima 960 mahasiswa dari Sumatra hingga Papua.
"Sesuai tagline “Cintai Bumi, Selamatkan Bumi”, para penerima beasiswa didorong untuk terlibat aktif dalam aksi pelestarian lingkungan, yakni Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI)," ujar Agus.
DEB SoBI menjadi aksi nyata penerima beasiswa berkontribusi mendorong akses energi terbarukan untuk roda perekonomian masyarakat.
Pada 2023, terdapat 24 program DEB SoBI terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya (18 program), 1 biogas (1 program), dan energi hybrid dari tenaga surya serta biogas (5 program).
Dari program tersebut, terdapat energi yang dihasilkan sebesar 60.756 kWh/tahun dan 2.689 m3/tahun dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 20 UMKM dan 4 fasilitas umum serta sekitar 1.725 penerima manfaat dengan estimasi reduksi karbon sebesar 50 ton CO2/tahun.
Pertamina Foundation juga melasanakan pelestarian lingkungan lewat program Carbon Project. Tahun 2023, dilakukan penanaman dan penyulaman dengan total 1.261.000 pohon di kawasan Hutan Pertamina-UGM Getas-Ngandong, 1.292.000 pohon mangrove di kawasan Hutan Pertamina-Mahakam, Delta Mahakam, dan 882.000 pohon mangrove di Hutan Pertamina Badak LNG.
"Tidak sekadar menanam, pemberdayaan masyarakat juga dilakukan dengan pengembangan usaha kelompok desa berbasis bahan lokal," tuturnya.
Hal ini dilakukan, kata Agus, dengan pelatihan pembuatan batik dari pewarna alami kayu dan akar mangrove di Hutan Pertamina Badak LNG, pelatihan pengolahan minyak kayu putih untuk aromaterapi, beras jagung, dan produk kriya ecoprint serta wanaternak di Hutan Pertamina-UGM, serta pelatihan smart silvofishery di Hutan Pertamina-Mahakam.
"Di Indonesia Timur, Nabire, Papua Tengah, juga dilakukan pelatihan selam sertifikasi SSI Open Water Diver.untuk kepala keluarga agar menjadi dive guide," ucap Agus.
Selain itu, ujar dia, Pertamina Foundation juga terlibat dalam upaya perlindungan fauna langka lewat p program konservasi hiu paus di Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC), Nabire, Papua Tengah.
Dalam program ini, Pertamina Foundation terlibat dalam pemantauan populasi hiu paus di TNTC melalui pencatatan langsung maupun tidak langsung menggunakan alat bantu, seperti kamera bawah air (photo-ID), radio frequency identification (RFID), dan pop-up satellite archival tag (PSAT).
“Pencapaian ini tidak lepas dari upaya kami untuk bersinergi sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Dengan sinergi, kami bisa tangguh dalam perjalanan penuh tantangan ini untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kehidupan lebih ramah lingkungan,” ujar Agus.
Editor : Ude D Gunadi