“Pasca Pilpres, seluruh partai itu masih ngitung, saya pun sama kalau misalkan di Jabar, sama siapa, kan harus satu paket, dihitung dulu, kalau ke Jabar saya sama siapa, kalau ke DKi saya sama siapa,” bebernya.
Dalam acara tersebut, Kang Emil juga mengatakan bahwa sampai saat ini Pilgub Jabar masih menjadi pilihan utamanya.
“Jabar itu bagi saya pilihan yang lebih utama, tapi saya bukan partikel bebas untuk menentukan, jadi tahan dulu rundingkan semua pendapat, kemudian diputuskan,” ujarnya.
Menurutnya, jika ia kembali menjabat sebagai Gubernur Jabar maka ia bisa menyelesaikan pembangunan-pembangunan yang masih belum terselesaikan.
“Demokrasi kita membatasi kepala daerah lima tahun, maksimal 10 tahun, jadi kalau ke Jabar lagi saya menyelesaikan yang belum selesai, karena ada dimensi pembangunan yang bisa selesai 5 tahun, ada juga dimensi pembangunan yang setengah matang kalau cuma 5 tahun. Jadi kalau di 10 tahun kan kelihatannya yang setengah matang bisa di beres,” bebernya.
Editor : Zhafran Pramoedya