Soekrati, Istri dan anak-anak Harun Kabir, harus melihat dari dekat ayah mereka dieksekusi oleh tentara Belanda.
“Harun Kabir mengorbankan masa depannya. Mengorbankan hidupnya untuk keluarga dan bangsa. Untuk kita semua yang hari ini bisa duduk di sini sebagai orang-orang yang merdeka,” kata Anhar.
Hendi Jo mengatakan, Harun Kabir menolak segala tindakan kejam dan penyerangan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata. Apalagi wanita dan anak-anak.
“Dia adalah manusia langka di zamannya. Dengan bakat kepemimpinan yang baik, dan lurus, Harun Kabir tetap berusaha ‘waras’ di tengah badai revolusi. Dia tidak membiarkan dirinya larut, namun terus memelihara sikap sendiri,” kata Hendi Jo,
Di tengah revolusi, dia justru menolong orang Indo dan Eropa yang membutuhkan pertolongan. Ini teladan langka dari seorang komandan gerilya saat itu.
Editor : Ude D Gunadi