Namun, lanjutnya sampai saat ini nama Atalia palingan diunggulkan diusung. Hal itu dikarenakan memiliki kedekatan dengan loyalis Ridwan Kamil.
“Setelah kang RK ada kemungkinan maju di Jakarta, ada nama Atalia dan Ade Ginanjar saya kira dua nama itu yang muncul dari internal Golkar,” tandasnya.
Tak hanya itu, Firman juga berbicara terkait kemungkinan kotak kosong di Jabar. Dia menyebut, Pilkada Jabar merupakan kelanjutan dari Pilpres terkait dengan pemenangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di level nasional bisa terjadi di level daerah.
"KIM Plus bisa solid di Jabar sampai hari ini karena ada insentif-insentif yang sebetulnya belum konkrit. Ini masih tarik ulur, semua partai masih berharap mendapatkan hasil maksimal jadi wajar KIM masih solid," bebernya.
Sampai saat ini, kata Firman, KIM solid untuk Jabar dan akan menjadi poros koalisi. Sedangkan, non-KIM harus konsisten untuk menjadi penyeimbang di Jabar.
Partai-partai yang tidak memiliki cukup kursi untuk mengusung, sambung dia, menjadikan tidak adanya alternatif calon untuk bertarung di Pilkada Jabar, sehingga memungkinkan terjadinya lawan kotak kosong.
Editor : Abdul Basir