get app
inews
Aa Read Next : Berlatar Belakang Santri, Unjang Asari Terus Lakukan Sosialisasi ke Kalangan Pesantren

Pernyataan Sikap Barisan Nahdliyin Simpatisan dan Anggota PKB se-Jabar: Tuntut Ketum PKB Diganti

Selasa, 20 Agustus 2024 | 19:35 WIB
header img
Barisan Nahdliyin Simpatisan dan Anggota PKB se-Jawa Barat meminta Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar diganti alias regenerasi. Foto: Ist.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Barisan Nahdliyin Simpatisan dan Anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) se-Jawa Barat mendesak Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar mundur. 

Desakan tersebut disampaikan warga Nahdliyin dan simpatisan PKB dalam diskusi menyikapi polemik Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dan PKB di kawasan Jalan Malabar, Kota Bandung, Selasa (20/8/2024).

Koordinator Barisan Nahdliyin, Enjang Hudori atau Mang Ehud menyatakan, desakan mundur yang dialamatkan kepada Muhaimin Iskandar sejalan dengan langkah PBNU yang kini sedang melaksanakan evaluasi perjalanan PKB selama 15-18 tahun ke belakang. 

Menurut Enjang, berdasarkan aspirasi warga Nahdliyin, PBNU diharapkan mengambil keputusan untuk melaksanakan pergantian kepemimpinan di tubuh PKB.

"Karena ini aspirasi kami di bawah, kepemimpinan Cak Imin sudah hampir 20 tahun, masa gak ada regenerasi? Padahal stok (kader) di PKB itu banyak, di NU juga banyak,” ungkap Enjang.

Alasan lainnya, lanjut Enjang, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin itu telah melakukan kesalahan besar dengan membentuk mandataris.

"Mandataris mempunyai kekuasaan penuh karena selama ini juga, pemilihan ketua partai di tingkat DPC, DPW itu kalau tanpa seizin dan restu serta penunjukan Cak Imin, tidak akan terjadi. Jadi demokrasi di DPC, DPW juga sudah hilang," sedapnya. 

Tidak hanya itu, Enjang juga menilai bahwa banyak pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PKB selama kepemimpinan Muhaimin Iskandar, salah satunya menghilangkan peran Dewan Syuro. 

"PKB saat ini sudah banyak melakukan pelanggaran atau menabrak AD/ART yang selama ini kencang disuarakan di bawah. Misalnya Dewan Syuro yang sudah diamputasi dan itu fatal bagi kami karena Dewan Syuro adalah lembaga yang dibentuk PKB yang disejajarkan dengan kepengurusan di PBNU. Jadi, itu yang menunjukkan bedanya PKB dengan partai lain," bebernya.

Enjang juga menjelaskan bahwa Dewan Syuro memiliki fungsi mandataris di PKB sehingga pengambilan keputusan-keputusan strategis harus melibatkan Dewan Syuro, seperti penandatanganan surat keputusan (SK) pemilihan legislatif (pileg), termasuk pemilihan presiden (pilpres) harus mendapatkan persetujuan Dewan Syuro.

"Dewan Syuro sudah tak diperankan dan sudah tak dilibatkan lagi dalam kebijakan partai dan tanda tangan organisasi. Hari ini, kami yang di sini murni memberikan aspirasi dari bawah, murni warga Nahdliyin yang merasa prihatin atas kondisi PKB. Maka, dengan adanya polemik ini, kami berkewajiban bersama-sama menyampaikan ke PBNU karena PBNU adalah organisasi tertinggi kami dan kami manut kepada PBNU," paparnya.

Oleh karena itu, Enjang kembali menegaskan bahwa kepemimpinan PKB di bawah kendali Muhaimin Iskandar harus diakhiri. Selain itu, ke depan, Ketua Umum PKB harus memiliki trah Ciganjur. 

"Warga akar rumput sebenarnya gerah juga, tapi banyak yang wait and see. Kelihatan ikut PBNU, tapi dia menunggu apa yang menjadi keputusan akhir di PBNU sehingga berharap PBNU bisa menyelesaikan polemik ini atau menyelesaikan masalah PKB ini sesuai dengan mandat Tebu Ireng sesuai sesepuh kiai-kiai," tuturnya. 

Dalam kesempatan itu, Barisan Nahdliyin Simpatisan dan Anggota PKB se-Jabar juga menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Mendukung tim Pansus PBNU untuk mengevaluasi, mengoreksi PKB selama
kepemimpinan Muhaimin Iskandar yang sudah melenceng dari garis perjuangan partai sebagaimana awal partai didirikan.

2. Kami mendukung Pansus PBNU berupaya semaksimal mungkin untuk mengembalikan PKB ke pangkuan PBNU karena PKB didirikan dan dilahirkan oleh NU (PBNU), PKB ada karena Gusdur, PKB ada karena NU (PBNU). 

3. Mendukung Pansus PBNU untuk mengadakan forum yang lebih tinggi lagi yakni Muktamar PKB atau Muktamar Luar Biasa PKB (MLB PKB) untuk mengganti Ketua Umum Muhaimin Iskandar karena sudah melanggar AD-ART partai dan sudah menjabat 3 periode berturut-turut sehingga regenerasi kepemimpinan mandek (tidak ada regenerasi).

4. Kami mendukung Pansus PBNU untuk mengharmonisasikan kembali hubungan PKB dan PBNU baik secara historis, kultural, dan aspiratif.

5. Kami mendukung Pansus PBNU untuk menyeleksi secara ketat calon Ketua Umum PKB mendatang yang sejalan dengan PBNU, punya rekam jejak yang baik, cakap, berdarah biru trah Ciganjur, memahami politik nasional dan geopolitik serta bisa membawa partai kepada kebesaran dan kejayaan seperti pertama kali PKB didirikan.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut