get app
inews
Aa Text
Read Next : Taati Aturan dan Jaga Etika Demokrasi, Farhan Turun Langsung Copot APK

Gelar Gebyar Screening, Upaya Daihatsu Cegah Penyebaran Thalassaemia di Kota Bandung

Selasa, 03 September 2024 | 11:37 WIB
header img
Daihatsu menggelar 'Gebyar Screening Thalassaemia, Kota Madya Bandung Menuju Zero Thallasaemia' bertempat di Taman Balai Kota Bandung. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - PT Astra International Tbk - Daihatsu menggelar kegiatan 'Gebyar Screening Thalassaemia, Kota Madya Bandung Menuju Zero Thallasaemia' bertempat di Taman Balai Kota Bandung, Selasa (3/9/2024).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Michael Hendro sebagai Kepala Wilayah Jawa Barat PT Astra International Tbk – Daihatsu, Ruswandi sebagai ketua umum Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI).

Kegiatan “Gebyar Screening Thalassaemia, Kota Madya Bandung Menuju Zero Thallasaemia” ini merupakan salah satu realisasi program CSR PT Astra International Tbk – Daihatsu di bidang kesehatan.

Secara rutin sejak tahun 2011, menyelenggarakan kegiatan edukasi, screening, pembuatan rumah singgah, dan lain hal sebagainya sebagai wujud kepedulian pada penderita Thallasaemia.

"Daihatsu sudah berkomitmen itu dari tahun 2011, jadi kurang lebih sudah selama 13 tahun bahwa kita akan mensupport, sebenarnya dalam rangka pencegahan kita berusaha memberikan program dari hulu sampai hilir, kenapa thalassaemia? Karena ini adalah penyakit yang serius dan belum ada yang award terhadap penyakit ini," kata Michael Hendro.

Di tahun 2024, kegiatan ini menjadi kick off dari serangkaian agenda campaign yang akan di selenggarakan di Kota Bandung. Target 1000 masyarakat umum yang terdampak kegiatan, dilaksanakan secara bertahap di mulai dari kegiatan gebyar ini.

Kota Bandung di pilih pada tahun ini sebagai venue atas pertimbangan masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai thalassaemia dan dalam rangka pencehagan penyebaran thalassaemia di Kota Bandung.

"Sebenarnya tahun ini kita ada beberapa kota, secara total itu kita kasih supportnya beberapa bentuk, dimulai kita kasih support untuk screeningnya itu sendiri, setelah itu bagaimana memang untuk teman-teman yang sudah berjuang dengan thalassaemianya, yang pertama mereka butuh wadah, kita kasih support ke YTI supaya temen-temen ini punya rumah singgah supaya mereka bisa terkoordinir," bebernya.

Selain rumah singgah, kata Michael, mereka ini setiap bulannya harus melakukan transfusi darah. Mengingat, kadar zat besi di dalam tubuh mereka itu selalu berlebihan.

"Makannya temen-temen thalassaemia itu biasanya agak sedikit mungkin kulitnya agak lebih kusam, mereka harus mengkonsumsi suplemen juga untuk menjaga kadar besi di darahnya ini nggak terlalu besar, jadi kita support mereka juga dengan pompa suntik," katanya.

"Jadi mereka bisanya nginjekkan sendiri secara mandiri tentunya juga kalau di rumah singgah secara kolektif obat-obatan yang mereka butuhkan, supaya mereka bisa bertahan," tambahnya.

Selain di Kota Bandung, Michael mengatakan jika keberadaan rumah singgah sendiri tersebar di tiga kota kabupaten di luar Jawa Barat.

"Bandung ada, Jabar ada lagi di Tasik, terus tiga kota lainnya di luar Jawa Barat, jadi Jawa Barat ada di Bandung sama di Tasik," ujarnya. 

Michael berharap, dengan adanya sosialisasi adanya skrining di awal ini, akan menambah wawasan masyarakat khususnya di Kota Bandung tentang thalassaemia ini.

"Karena kalau thalassaemia ini jarang orang dengar gitu, banyak orang yang suka ketuker salah thalassaemia sama anemia gitu ya, padahal thalassaemia ini penyakit yang cukup serius gitu dan para teman-teman pejuang thalassaemia mereka itu menderita dari kecil," jelasnya.

"Jjadi bayangkan anak-anak umur 3 tahun 4 tahun mereka setiap bulan sekali mereka harus transfusi darah gitu dan mungkin sekali gitu buat mereka. Kadang-kadang kalau sering ngikutin acara ini selama 13 tahun terakhir tahun ini saya bisa ketemu sama teman-teman, tahun depan saya tanya lagi “kenapa anak ini enggak ada” ternyata dia sudah mengakhiri perjuangannya, dan itu cukup menyakitkan," lanjutnya.

Michael juga berharap, melalui program ini dapat tercapai dalam waktu mendatang seiring dengan meningkatnya pemahaman masyarakat umum terkait thalassaemia.

"Jadi alangkah luar Biasanya kalau kita bisa melakukan pencegahan talasemia ini sejak awal," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut