Guru Besar Ilmu Sosiologi ini mengingatkan, jika nanti kontestan memenangkan pertandingan maka jabatan atau amanah yang mereka emban merupakan pertanggungjawaban untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, bersatu, berdaulat, dan maju.
“Karena itu jabatan akan menjadi maslahat ketika diraih dengan cara yang benar dan sesuai peraturan,” ungkapnya.
Menyoroti tentang terjadinya kotak kosong pada Pilkada di beberapa tempat, Haedar meminta supaya ada regulasi yang bisa mengatur itu, supaya rakyat tidak dipaksa hanya kepada satu pilihan.
Alternatif dibutuhkan oleh rakyat untuk memilih dan menyalurkan hak pilihnya. Menurutnya, jika diberikan alternatif pilihan, diharapkan akan berimplikasi pada peningkatan partisipasi rakyat dalam pemilu.
“Memang ke depan harus ada regulasi baru, agar tidak terjadi lagi kotak kosong. Karena itu akan menyeret warga untuk hanya punya pilihan, padahal jika mereka tidak menggunakan hak pilih akan dianggap tidak berpartisipasi dalam pemilu,” tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah