Oleh karena itu, Bio Farma akan menunjukkan pentingnya produksi radiofarmaka dalam mendeteksi dini menangani penyakit kanker guna menurunkan angka kematian.
"Hal ini menjadi solusi yang diharapkan oleh pasien, dengan penyakit yang sulit terdeteksi pada tahap awal," ujarnya.
Shadiq mengatakan, fasilitas ini dibangun dengan menggunakan mesin berteknologi terkini dari general elektrik yang dapat menghasilkan 7.600 millicurie FGD, proses produk yang sangat mendukung untuk kebutuhan diagnostik.
"Dari analisis bahwa setiap orang hanya memerlukan 10 milicurrie, jadi dengan hanya satu kali produksi di Radiofarmaka Cyclotron Bio Farma ini bisa menghasilkan sekitar 70 persen yang dapat ditangani, dari hasil produksi kami. Seandainya memerlukan kita bisa berproduksi sampai 2 atau 3 kali proses," terangnya.
Shadiq mengklaim, produk ini dapat memenuhi kebutuhan untuk daerah Jabodetabek dan kota besar di Indonesia dengan menggunakan sarana transportasi darat dan udara yang telah berkerja sama.
Editor : Rizal Fadillah