BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung sudah merasakan manfaat dari program Pinjaman Dana Bergulir Tanpa Bunga dan Jaminan.
Program Pinjaman Dana Bergulir Tanpa Bunga dan Jaminan merupakan salah satu dari 13 program prioritas Bupati Bandung, Dadang Supriatna yang memfokuskan kepada perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung dan menyasar pelaku UMKM.
Salah satu pelaku UMKM, Raras Rosmayanti mengaku, dirinya merasakan betul manfaat program Pinjaman Dana Bergulir Tanpa Bunga dan Jaminan dalam membantunya menjalankan usaha di bidang kuliner.
"Alhamdulillah, saat ini saya sedang menjalankan usaha di bidang kuliner, jualan es campur, jus, sama macam-macam minuman," ucap Raras saat ditemui disela-sela kegiatannya, Rabu (18/9/2024).
Raras mengatakan, program tersebut sudah dirinya terima sejak tahun 2022.
"Kebetulan manfaatnya sudah diterima sejak tahun 2022 dan ini tahun ketiga," ujarnya.
Raras mengaku, dirinya sempat kesulitan mencari modal untuk menjalankan usahanya tersebut.
"Susah kalau UMKM nyari pinjeman, biasanya sulit dipercaya apalagi usahanya masih kecil. Tapi setelah ada program dari bapak (Dadang Supriatna) Alhamdulillah sangat membantu untuk penambahan modal jualan," katanya.
Dalam menjalankan usahanya, Raras bisa mengantongi laba bersih hingga Rp1,5 juta perbulan.
"Penghasilan sehari-hari ga tentu da jualan mah gimana ramenya, kalau perbulan minimal Rp1,5 juta bersihnya," ungkapnya.
Raras pun berharap, Dadang Supriatna bisa kembali terpilih sebagai bupati Bandung pada periode kedua dan bisa meningkatkan jumlah modal Pinjaman Dana Bergulir Tanpa Bunga dan Jaminan.
"Harapan kedepan mudah-mudahan bapak kepilih, bapak Bupati Dadang Supriatna programnya bisa dilanjutkan mungkin jumlahnya juga bisa ditambah lagi," ungkapnya.
"Terus sama jangka waktunya soalnya setelah tiga kali dapet bantuan setahun, mudah-mudahan kalau jumlahnya naik waktunya juga ditambah lagi biar gak terlalu berat," tambahnya.
Raras juga berharap, kedepan nasib para pelaku UMKM bisa lebih diperhatikan lagi.
"Mudah-mudahan bisa lebih memperhatikan kami sebagai pelaku UMKM kecil di Kabupaten Bandung," tandasnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah mengalokasikan dana sebesar Rp70 miliar untuk program Pinjaman Dana Bergulir Tanpa Bunga dan Jaminan.
Program ini menyasar pelaku usaha yang sudah berjalan maupun warga yang baru akan memulai usahanya. Masyarakat bisa mengakses pinjaman dana ini melalui bank bjb maupun BPR Kerta Raharja dengan syarat yang mudah.
Berdasarkan laporan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung mencata,t per Juni 2023 telah ada 20.199 pelaku usaha yang memanfaatkan pinjaman dana bergulir dengan total alokasi sebesar Rp40,2 miliar.
Dari jumlah tersebut, penyaluran pinjaman melalui Bank BJB tercatat sebanyak 3.391 pelaku usaha dengan nominal dana Rp6,7 miliar dari total alokasi Rp20 miliar dan penyaluran pinjaman dana melalui BPR Kerta Raharja tercatat ada 16.808 pelaku usaha dengan nominal dana Rp33,4 miliar dari total alokasi Rp50 miliar.
Di sisi lain, pertumbuhan usaha mikro di Kabupaten Bandung dari tahun 2015 sampai 2022 naik sebesar 23% per tahun, dengan total pelaku usaha sebanyak 35.899 orang.
Adapun sektor usaha yang berkembang di Kabupaten Bandung di antaranya 54% kuliner, 29% fashion, 3% kerajinan, dan 14% lainnya. Dari jumlah tersebut, 50% pelaku usaha adalah generasi milenial berusia 26-44 tahun.
Dadang Supriatna berharap, program ini bisa membuka peluang investasi dan menambah pelaku UMKM serta mendukung para pelaku UMKM agar tidak gulung tikar akibat kekurangan modal.
"Saya juga tentu berharap program ini bisa mendukung perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung agar lebih sejahtera," imbuhnya.
Editor : Rizal Fadillah