“Kita membentuk keberlanjutan (sustainability) sehingga prinsip dasar kompetisi, para pemain menjalankan pertandingan setiap pekan, dengan kesempatan minute of play yang banyak, ini yang coba kita jalankan,” ujar Asep Saptura, dikutip dari laman resmi PSSI, Minggu (29/9/2024).
“Tentu ini berbeda dengan sebelumnya yang durasinya lebih pendek. Format ini adalah keberlanjutan dari musim 2023/2024 lalu yang sudah seperti ini dalam format dan durasi. Ditambah, Timnas U16 dan U20 pun banyak dari lulusan EPA musim lalu,” sambungnya.
Di samping membangkitkan kembali suasana kompetitif di usia muda, PT LIB selaku operator juga membuat sebuah terobosan. Di musim ini, kompetisi EPA Liga 1 menggandeng konsultan sepakbola asal Spanyol yaitu Ekkono Method. Nantinya, Ekkono bakal memantau para pemain dengan metode sports science.
“Ada Ekkono Barcelona juga turut memberikan sumbangsih dan support dalam hal teknis untuk mengakselerasi perkembangan pada pemain. Jadi harapannya musim ini akan lebih baik,” kata Asep menambahkan.
Ekkono Method akan melakukan analisis terukur terkait dengan kelebihan dan kekurangan para pemain di setiap klub. Dengan begitu, setiap klub peserta bisa mendapatkan gambaran tentang performa pemain yang dimiliki dan kebutuhan di masa depan bagi pemain tersebut. Tak cuma itu, para talenta terpilih juga akan mendapatkan kesempatan berlatih di Spanyol nantinya.
Editor : Zhafran Pramoedya