BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Dalam upaya meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Bandung menyelenggarakan sosialisasi pendidikan pemilih pada Rabu (2/10/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 50 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung dengan tujuan membentuk pemilih rasional dan cerdas.
Acara yang berlangsung di Aula Universitas Muhammadiyah Bandung ini dihadiri oleh beberapa tokoh, termasuk Wakil Rektor 1 Universitas Muhammadiyah Bandung, Hendar Riyadi dan Sekretaris KPU Kabar, Achmad Syaifudin Rahadhian. Turut hadir sebagai narasumber, Zamah Sari dan pemerhati pemilu Rifqi Ali Mubarok.
Taufik Maulana, selaku perwakilan Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Bandung, menegaskan pentingnya sosialisasi pendidikan pemilih sebagai langkah fundamental untuk membentuk pemilih yang rasional dan mandiri.
"Melalui sosialisasi ini, mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga Pilkada 2024 dapat berjalan dengan partisipasi yang maksimal," ungkap Taufik dalam sambutannya.
Wakil Rektor 1, Hendar Riyadi mengajak para peserta untuk memaknai demokrasi sebagai proses yang berkelanjutan. Ia menggunakan analogi alam untuk menggambarkan pentingnya kerja sama dalam demokrasi.
"Seperti pohon yang tumbuh melalui interaksi dengan alam, begitu pula demokrasi. Kita harus terus berupaya berkontribusi bagi lingkungan sosial, termasuk dalam Pilkada, yang akan membawa perubahan positif bagi masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris KPU Jabar, Achmad Syaifudin Rahadhian, menekankan peran penting mahasiswa dalam Pilkada 2024.
"Sosialisasi ini sangat penting untuk memastikan Pilkada berjalan lancar, terutama dalam meningkatkan partisipasi pemilih di kalangan mahasiswa. Mahasiswa memiliki tanggung jawab besar sebagai agen perubahan yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemilu serta proses pemilihan yang sehat dan demokratis," jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menghindari golput, karena setiap suara berperan penting dalam menjaga keberlanjutan demokrasi. "Partisipasi kita dalam memilih akan memastikan proses demokrasi terus berjalan dengan baik," tambah Achmad.
Dalam paparan materi, Zamah Sari menyoroti pentingnya memilih pemimpin yang tepat dengan mengedepankan nilai-nilai demokrasi. Ia menyebutkan bahwa Muhammadiyah, sejak didirikan pada tahun 1912, telah menjadi laboratorium demokrasi.
"Dalam demokrasi, kita harus memilih pemimpin yang terbaik tanpa memandang asal-usul, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama, khususnya mahasiswa," ungkapnya.
Rifqi Ali Mubarok menambahkan bahwa tahun 2024 akan menjadi momen bersejarah dengan pelaksanaan Pilkada serentak di seluruh Indonesia.
"Mahasiswa harus berperan aktif dalam memerangi politik uang dan mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam misinformasi atau hoaks. Kita harus memastikan bahwa partisipasi dalam pemilu didasari oleh pilihan yang rasional dan matang," tegas Rifqi.
Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara narasumber dan peserta. Sebagai penutup, KPU Jabar menyerahkan plakat penghargaan kepada Universitas Muhammadiyah Bandung sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama dalam mensukseskan sosialisasi pendidikan pemilih ini.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya menjadi pemilih yang cerdas, tetapi juga mampu berperan sebagai agen perubahan yang menyebarkan edukasi pemilu kepada masyarakat luas demi terciptanya Pilkada yang berkualitas di Jabar.
Editor : Zhafran Pramoedya