"Booth ini juga hadir untuk membuktikan kepedulian kami terhadap pasien kanker dan memberikan informasi deteksi dini kanker. Karena itu Daun Teratai berpartisipasi di Bandung Medical Fair 2024," tuturnya.
Jason mengatakan, walaupun merasa tidak ada masalah di tubuh, sebaiknya memeriksakan diri, jangan sampai terlambat, "Karena kanker memang gejala awalnya tidak dapat kita rasakan. Kalau sudah kita rasakan, artinya terlambat, " ucap Jason.
Daun Teratai Herbalife, ujar Jason, tidak hanya bergabung di komunitas kanker, tapi juga pencegahan, "Jangan sampai kita sakit. Karena, kalau sudah sakit, sekaya apa pun kita, belum tentu ada obat yang cocok, orang kaya itu adalah orang yang mempunyai banyak waktu dan sehat," ujarnya.
Komposisi herbal daun teratai untuk mencegah kanker, tutur Jason, diperoleh dari Yunan China, "Karena suhu dan kesuburan tanah di sana berbeda dengan Indonesia, namun proses ekstrak dan penggilingannya dilakukan di Indonesia, dikemas dan dijual untuk masyarakat Indonesia," tutur Jason
Jason menjelaskan filosofi daun teratai yang merupakan tanaman aquatik, yakni, hidup lebih dari 100 tahun, "Daun teratai selalu hidup di air yang banyak tanahnya atau bisa disebut hidup di air kotor. Namun daun teratai selalu bersih," jelasnya.
PT Daun Teratai Herbalife, kata Jason, telah mengantongi izin untuk ekspor ke tujuh negara. Di antaranya, Singapura, Brunei, Jepang, Thailand, Vietnam, dan Australia.
"Goals dari PT Daun Teratai, yakni, obat herbal kami dapat dikonsumsi setiap hari seperti suplemen, sehingga dapat mencegah kanker," ucap Jason.
Editor : Ude D Gunadi