Ia juga menyoroti kurang optimalnya fungsi selokan dan gorong-gorong dalam menampung air hujan sebagai salah satu penyebab genangan air.
Senada, calon Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 1, Arif Wijaya, mengusulkan penempatan petugas kebersihan lingkungan (gober) di setiap RW. Ia menjelaskan, saat ini gober hanya tersedia di tingkat kelurahan dan jumlahnya terbatas sehingga tidak efektif menangani banjir di seluruh wilayah.
“Dengan menempatkan gober di tingkat RW, mereka bisa fokus membersihkan gorong-gorong, saluran air, dan membuat resapan air. Diharapkan akan menekan potensi banjir dan genangan yang sering terjadi," kata Arif.
Sementara calon Wali Kota Bandung nomor urut 3, Muhammad Farhan, mengusulkan patroli rutin yang dilakukan petugas linmas atau hansip bersama gober, terutama saat hujan deras, untuk deteksi dini penyumbatan saluran air. Ia juga menyebut pentingnya memperbanyak tempat pembuangan air di kawasan perkotaan yang saat ini terbatas.
“Saat ini, Situ Aksan sudah tidak ada lagi, Tegalega pun tak memiliki kolam retensi, akibatnya genangan mudah terjadi di beberapa wilayah seperti Citepus,” jelas Farhan.
Editor : Abdul Basir