Dia menyadari bahwa target tersebut memang terkendala oleh pandemi Covid-19. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga tidak hanya tergantung pada kondisi dalam negeri saja, namun juga kondisi global.
Seperti diketahui, konflik timur tengah Israel-Palestina-Iran yang ikut membawa Amerika masih menjadi ancaman. Begitu pula konflik Ukraina-Rusia yang entah kapan akan berakhir.
“Indonesia masih bergantung dari ekonomi Amerika, terutama ekspor tekstil kita yang masih besar. Trump sendiri sudah membuat kebijakan untuk menarik semua potensi Amerika di luar negeri. Sehingga ini akan menjadi sukit bagi kita, sebab tanpa capital inflow dari Amerika, pertumbuhan ekonomi 8 persen akan berat,” terangnya.
Menurutnya, aspek Geopolitik Global belum akan berhenti di tahun 2024-2025. Kehati-hatian dengan terpilihnya Presiden Trump karena ekspor Jabar ke AS cukup dominan.
Ferry juga mencermati isu akan under capacity pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional dan PDRB Jabar harus diwaspadai di tahun 2025.
Editor : Rizal Fadillah