“Dan kadang kesepakatan-kesepakatan multilateral pun dilanggar oleh Israel,” ujarnya.
Di tengah skepticism perdamaian di Palestina, kata Syafiq, namun Muhammadiyah dan bahkan dunia internasional menaruh harapan besar untuk terus ikut mendukung perdamaian.
Dunia internasional, khususnya Amerika Serikat (AS) yang kerap menjadi kunci ketidakadilan dan terkatung-katungnya Palestina. AS diharapkan mengurangi keterlibatannya karena kerap memperumit proses kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Muhammadiyah berharap, pemerintah Indonesia bisa terlebat lebih kuat dalam proses kemerdekaan Palestina, serta mendukung Palestina sebagai anggota sah dari PBN.
Syafiq mengatakan, Muhammadiyah juga tidak diam dalam usaha membangun resiliensi bagi rakyat Palestina bukan hanya dalam menghadapi serangan dari luar, tapi juga dari internal harus ada perdamaian dan persatuan.
Editor : Rizal Fadillah