get app
inews
Aa Text
Read Next : Beri Kuasa Jual Minyak Mentah dan Kondensat ke KKKS, CERI Akan Gugat Aturan SKK Migas

CERI Sebut Memo Internal Kilang Pertamina Berisi Data dan Informasi Rahasia Bocor ke Publik

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:01 WIB
header img
Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman. (FOTO: Istimewa)

JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) menyebut Direktur Optimasi Feedstock & Product PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Sani Dinar tak paham tentang data rahasia tender minyak mentah. Penilaian itu disampaikan Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman saat menanggapi bocornya memo internal PT KPI.

Memo internal PT KPI itu berisi peringatan terkait kebocoran data dan informasi rahasia perusahaan beredar di grup wartawan sejak Senin (3/2/2025).

Dalam dokumen tersebut, Direktur Optimasi Feedstock & Product PT KPI Sani Dinar melaporkan kebocoran hasil rekap pelelangan tender crude oil ke VP HSSE PT KPI yang seharusnya hanya diketahui oleh internal perusahaan.  

Berdasarkan isi surat tertanggal 20 Januari 2025 itu, informasi yang bocor muncul dalam surat yang dikirim oleh CERI. Surat dari CERI meminta konfirmasi terkait penghilangan Bonny Light Crude dalam daftar tender crude oil untuk RU IV Cilacap. 

Namun, dalam lampiran surat, ternyata terdapat data hasil rekap pelelangan yang seharusnya bersifat rahasia dan tidak diketahui oleh peserta tender.  

Dalam memo internal itu pula, PT KPI menegaskan bahwa kebocoran data ini melanggar pedoman perilaku dan etika bisnis perusahaan sebagaimana diatur dalam Code of Conduct. 

Selain itu, perusahaan juga meminta dukungan dari tim Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) untuk segera melakukan investigasi terkait insiden ini.  

Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman tertawa menanggapi bocornya memo internal itu. "Wah berarti benar dong data yang kami peroleh dari tong sampah dekat kantor yang kemudian kami konfirmasi resmi ke KPI tersebut," kata Direktur Eksekutif CERI. 

Menurut Yusri, mungkin saja ada peserta tender kecewa akibat penghilangan bonny light crude dari list tender pada awal Januari yang diduga akibat permainan oknum bagian perencanaan dengan bagian operasi kilang yang menggunakan perangkat linier program GRIMS sengaja menempat bonny light crude oil (BLCO) pada klaster FOC 1 Cilacap yang memang makanannya ALC, sehingga sampai lebaran kuyak BLCO tak akan pernah bisa digunakan di FOC 1

"Jadi seharusnya dugaan perencanaan jahat itu lah yang segera diusut oleh KPK dan Kejaksaan Agung karena proses tender harus transparansi dan fair, itu syarat utama agar tidak ada praktik yang merugikan negara," ujar Yusri.  

Selain itu, tutur Yusri, hasil rekap proses tender bukan data rahasia. Tetapi owner estimated (OE) setiap jenis crude dan formula blending serta Delivery Date Range (DDR) sebelum ditenderkan, itu rahasia. Setelah tender selesai, bukan menjadi data rahasia lagi. "Apa dia tidak paham? Jangan-jangan malah pelapor itu yang diduga membocorkan OE kepada jagoannya (peserta tender) yang harus diusut APH," tuturnya.

“Kebocoran data ini justru menunjukkan ada ketidakteraturan dalam proses pengelolaan informasi di internal perusahaan. Seharusnya, PT KPI bukan hanya menelisik kenapa bisa data ini bisa bocor, tetapi harus juga menelisik siapa pihak internal yang bermain membocorkan data data tender, seperti jenis crude dan OE untuk menguntungkan vendor tertentu. Ini harus menjadi atensi pihak APH,” ucap Yusri.  

Dia menegaskan, CERI sebagai lembaga independen memiliki hak untuk meminta klarifikasi terhadap kebijakan dan proses bisnis yang dilakukan oleh BUMN, terutama jika menyangkut pengelolaan sumber daya alam yang berdampak kepada kepentingan hajat hidup orang banyak. 

“Kalau tender dilakukan secara profesional dan transparan, mengapa harus ada informasi yang ditutup-tutupi ? Perusahaan harus bisa menjelaskan kepada publik agar tidak ada spekulasi negatif,” tegasnya.  

Sementara itu, awak media telah berusaha menghubungi Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT KPI Sani Dinar untuk mendapatkan penjelasan resmi terkait beredarnya memo internal tersebut. Namun, Sani Dinar menyatakan hal itu akan dijawab oleh Corporate Secretary PT KPI. Namun hingga berita ini dimuat, belum ada tanggapan atau klarifikasi resmi dari manajemen PT KPI.

Editor : Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut