ISBI Bandung Ungkap Alasan Larang Pementasan ‘Wawancara dengan Mulyono’

Selain itu, ISBI Bandung memberikan rekomendasi kepada kelompok tersebut untuk bermain di gedung-gedung lain milik pemerintah daerah baik kota/kabupaten maupun provinsi, seperti Gedung Indonesia Menggugat, Gedung Rumentang Siang dan lainnya.
"Siapapun boleh menggelar pertunjukan di ISBI. Namun pertunjukan 'Wawancara dengan Mulyono' oleh TPH ini tidak diperbolehkan di ISBI, karena kami menilai pertunjukan ini ada pro dan kontra, sehingga kami memperkecil ekses ini untuk menjaga rumah kami," kata Retno.
Lebih lanjut Retno jelaskan, dalam hal ini pihak TPH hanya mengajukan permohonan peminjaman ruangan secara lisan, tanpa melengkapi prosedur administrasi yang diwajibkan oleh pihak kampus. ISBI Bandung juga telah menyampaikan bahwa Studio Teater ISBI Bandung tidak dapat digunakan sebagai lokasi pertunjukan dikarenakan beberapa alasan, khususnya terkait keterbatasan ruang yang dimiliki dan semakin dekatnya waktu perkuliahan.
Keputusan ISBI Bandung Tidak Mengizinkan Pertunjukan ‘Wawancara dengan Mulyono’ Keputusan ISBI Bandung untuk tidak mengizinkan pertunjukan ini diselenggarakan di lingkungan kampus didasarkan pada beberapa hal, yakni:
1. Administrasi dan Perizinan: Setiap penggunaan fasilitas kampus harus melalui proses perizinan resmi, termasuk pengajuan surat permohonan secara tertulis dan evaluasi oleh pihak ISBI Bandung.
2. Kewenangan Kampus untuk Mengatur Pemanfaatan Fasilitas ISBI Bandung memiliki kewenangan untuk memastikan bahwa fasilitas kampus digunakan untuk kegiatan akademik dan pengembangan seni budaya yang membangun dan bebas dari konflik kepentingan, termasuk yang bernuansa politik, serta menghindari konten yang berpotensi mengandung pro dan kontra, yang dapat memicu keresahan atau pertentangan di masyarakat.
Editor : Abdul Basir