get app
inews
Aa Text
Read Next : Wisata ke Bandung? Simak Rute Terbaik dan Akses Masuknya

Jelang Lebaran 2025, Ketersediaan Daging di Kota Bandung Dipastikan Aman

Jum'at, 28 Maret 2025 | 12:00 WIB
header img
Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom. (Foto: Humas Bandung)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Menjelang Lebaran 2025, Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom dipastikan siap dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Bandung selama periode Hari Raya Idul Fitri.

Kepastian itu disampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan saat mengunjungi RPH Ciroyom yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Kamis (27/3/2025).

"Kami dalam seminggu terakhir ini intens memastikan bahwa titik-titik pelayanan publik berjalan lancar demi kelancaran perayaan Lebaran. Hari ini, kami meninjau langsung RPH Ciroyom untuk memastikan bahwa fasilitas di sini sudah siap melakukan pemotongan sapi, terutama karena permintaan yang sangat tinggi saat ini," kata Farhan.

Menurut Farhan, ketersediaan dan distribusi daging menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas harga serta mencegah lonjakan inflasi.  

"Pemotongan hewan di RPH ini menjadi bagian dari supply chain sapi, sehingga daging yang sampai ke masyarakat sudah dalam kondisi siap dibeli. Stabilitas inflasi sangat tergantung pada kelancaran distribusi dan ketersediaan barang itu sendiri. Oleh karena itu, kami ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik," jelasnya.  

Farhan berharap seluruh persiapan menjelang Lebaran, termasuk ketersediaan daging dan stabilitas pangan, bisa berjalan dengan lancar.

Di kesempatan yang sama, Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengungkapkan, Kota Bandung masih sangat bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah.  

"Kota Bandung hampir 96,42% masih bergantung pada pangan dari luar. Kita sering kali terlena dan tidak menyadari bahwa kita sebenarnya kekurangan sumber daya pangan sendiri. Dari penelitian, bahkan 30–40% bahan pangan yang ada di Bandung kembali dibawa ke luar kota, sehingga seolah-olah pasokan cukup, padahal faktanya kita masih sangat tergantung," kata Gin Gin.  

Untuk mengatasi ketergantungan ini, pihaknya berupaya memaksimalkan potensi yang ada melalui konsep urban farming terintegrasi.

Program ini telah berjalan selama lima tahun terakhir dan bertujuan untuk memanfaatkan lahan-lahan terbatas di perkotaan agar bisa tetap produktif.  

"Kami mencoba memanfaatkan lahan yang ada di pemukiman kecil dengan konsep urban farming terintegrasi. Konsep ini mengombinasikan delapan unsur, di antaranya budidaya sayuran, tanaman obat, buah-buahan, perikanan, peternakan ayam, serta pengelolaan sampah organik untuk dijadikan kompos atau maggot," terangnya.  

Hingga saat ini, program urban farming Buruan SAE di Kota Bandung telah berkembang pesat, dengan hampir 500 titik pertanian perkotaan yang tersebar di berbagai wilayah.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut