get app
inews
Aa Text
Read Next : MUI Jabar Kutuk Keras Pesta Gay di Puncak Bogor, Rafani Achyar: Para Pelaku Harus Disanksi Pidana

MUI Jabar Serukan Ba’alawi dan PWI Laskar Sabilillah Berdamai: Umat Islam Harus Bersatu

Kamis, 08 Mei 2025 | 10:35 WIB
header img
Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar. (Foto: Ist)

BANDUNG - Majelis Ulama Islam (MUI) Jabar menyerukan Habib Ba’alawi dan Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah berdamai dan menjunjung Ukhuwah Islamiyah.
MUI Jabar menegaskan, umat Islam harus bersatu.

Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar mengatakan, perseteruan antara Habaib Ba’alawi dan PWI Laskah Sabilillah memprihatinkan. Bahkan, sampai terjadi kontak fisik.

"Kalau hanya sebatas dialektika dalam wacana, adu pemikiran, mungkin malah bagus menurut saya. Tapi kalau sudah mengarah kepada konflik, apalagi fisik, kemudian wacananya sudah saling menegasikan dengan bahasa-bahasa tidak pantas, ini tentu memperhatikan," kata Sekretaris MUI Jabar, Kamis (8/5/2025). 

Rafani menyatakan, sejak awal, MUI telah melakukan berbagai pendekatan agar perseteruan itu tidak meluas. Bahkan banyak komunitas keturunan Arab dan pesantren juga sepakat konflik ini diakhiri.

"Jadi, komunitas keturunan Arab tapi tidak menghendaki seperti ini. Kemudian juga dari komunitas pesantren. Jadi bagaimana pun, tidak ada menang, tidak ada kalah. Yang rugi adalah umat Islam," ujar Rafani.

Dalam Islam, tutur dia, di Alquran, surat Al-Hujurat dijelaskan bahwa jika ada umat Islam bertengkar atau berselisih, maka wajib diislahkan atau didamaikan.

"Siapa yang mengislahkan, ya kita-kita, pemerintah, kemudian tokoh-tokoh, para ulama. Nah, jadi semangat yang dibawa MUI itu semangat mengislahkan, mendamaikan. Itulah Islam sebetulnya. Misi Islam yang utama itu adalah membawa perdamaian, mendamaikan umatnya apabila mereka terpecah," tutur Rafani.

Rafani pun berharap ada ulama besar karismatik yang turun untuk mendamaikan dua kelompok yang berselisih itu agar perseteruan segera berakhir.

"Biasanya di kalangan umat itu, kalau sudah turun tokoh karismatik ya, itu ada kemauan untuk tunduk gitu," ucap Rafani.

MUI juga aktif mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi, terutama terhadap konten di media sosial (medsos) yang bermuatan narasi-narasi negatif.

"Pertama ini ya, literasi medsos ini penting, mutlak menurut saya, karena orang di medsos itu kan merasa bebas, tidak ada yang mengawasi, tidak ada yang mengedit, kan tidak ada, bebas saja. Itu salah satu kelemahan, karena itu literasi medsos penting," ujarnya.

MUI, tutur Rafani, meminta para elite agar menahan diri, tidak menyampaikan pernyataan provokatif, baik yang pro kepada ba'alawi maupun ke PWI Laskar Fisabilillah.

"Saya kira, elite, tokoh itu akan dengan mudah diikuti oleh masyarakat awam," tutur Rafani.

MUI pun berharap kepada aparat penegak hukum tegas dalam menegakkan aturan dalam rangka menegakkan keadilan dan kebenaran.

"Ya, tentu saja penegakan hukum itu harus tegas bagi mereka yang betul-betul melanggar dan dibuktikan pelanggarannya itu. Jadi, jangan sekali-kali hukum itu menjadi alat apapun lah, kecuali alat menegakkan kebenaran dan keadilan," ucapnya.

Editor : Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut