Anak Muda Jabar Hadapi Krisis Iklim Lewat Aksi Nyata: Dari Irigasi Tetes hingga Energi Surya

Salah satu proyek terpilih adalah Climate Agriculture Integration (CAI) yang kini dijalankan di Bandung Barat. Tim CAI terdiri dari lima anak muda lintas latar belakang: Muhammad Gama Subarkah, Project Leader and Technical Human Resources Program Management; Siti Aisyah Novitri, Technical Agriculture Human Resources; Diana Dwi Annisa, Multi-Stakeholder Relation; Betria Leogita Kuswandi, Renewable Energy Specialist; dan Tri Al-Fauzi, Community Engagement Specialist. Meski baru terbentuk pasca pelatihan, mereka berhasil merumuskan proyek pertanian berkelanjutan berbasis teknologi dan efisiensi energi.
"Kami dari CAI berlatar belakang beda-beda, jadi dari pelatihan Climate Skills tahun kemarin kami bertemu. Karena kita berangkat dari latar belakang yang berbeda, terus kita di awal belum tau mau apa proyeknya, karena kita masing-masing punya isu terkait lingkungan," ungkap Muhammad Gama Subarkah, Project Leader CAI.
CAI mengidentifikasi tiga masalah utama di sektor pertanian: ketergantungan pada energi fosil, tingginya angka susut pangan, dan inefisiensi penggunaan air. Dari analisis tersebut, mereka merancang tiga solusi inovatif:
1. Irigasi Tetes Air
Teknologi ini memungkinkan penyiraman yang efisien dan tepat sasaran. Air hanya diberikan pada bagian akar tanaman sehingga mengurangi pemborosan. Irigasi tetes sangat efektif menghadapi isu kelangkaan air yang semakin parah akibat perubahan iklim.
2. Panel Surya untuk Cold Storage
Cold storage yang ada di komunitas mereka masih menggunakan energi listrik berbahan bakar fosil. CAI mengintegrasikan panel surya untuk mendukung penyimpanan hasil panen yang ramah lingkungan sekaligus efisien dari segi biaya.
3. Pemanfaatan Susut Pangan oleh Petani Perempuan
CAI merancang program pelatihan bagi ibu-ibu tani untuk mengolah hasil panen yang tidak laku atau tidak sempurna menjadi produk bernilai jual, seperti selai atau keripik. Ini tidak hanya mengurangi limbah pangan tapi juga menambah pemasukan keluarga.
Editor : Rizal Fadillah