BGN Lindungi Relawan Gizi, Targetkan Peningkatan Mutu Layanan

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan jangkauan program gizi, khususnya melalui penguatan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Hal ini disampaikan Deputi Penyaluran Badan Gizi Nasional, Suardi Samiran, dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan 2025 Badan Gizi Nasional sekaligus penandatanganan perjanjian kerja sama antara BGN dan BPJS Ketenagakerjaan di Asrilia Hotel, Kota Bandung, Sabtu (28/6/2025).
Suardi Samiran menyatakan bahwa pada tahun 2025, BGN menargetkan pemenuhan seluruh kebutuhan SPPG dan tenaga kerja relawan yang terlibat.
"Insya Allah dengan adanya kehadiran negara terhadap relawan ini, perhatian terhadap relawan, kita insya Allah akan memenuhi seluruh SPPG yang ada, jumlah tenaga kerja relawan yang ada," ucap Suardi.
Dia menambahkan bahwa para relawan tersebut akan di-backup dengan jaminan sosial ketenagakerjaan. Mengenai mekanisme pendaftaran, Suardi menjelaskan bahwa seluruh relawan yang terdaftar dalam SPPG sudah otomatis terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
"Jadi memang semua relawan yang ada di dalam SPPG itu sudah terdaftar semua. Seluruhnya terdaftar dan mustahil kalau mereka tidak terdaftar, kemudian ikut di dalam," tegasnya.
Bimtek Penjamah Makanan ini, menurut Suardi, bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyediaan makanan.
"Bimbingan teknis ini mereka diajarkan. Biasanya yang hadir, yang selama ini adalah ibu-ibu secara tradisional memasak dengan peralatan-peralatan yang canggih," jelasnya.
Bimtek ini dibimbing oleh para ahli di bidang kuliner yang fokus pada cara mengolah makanan dan mengutamakan higienitas, demi mencegah kasus keracunan makanan.
"Kita berharap dan menargetkan jauh lebih baik daripada hari ini, harus lebih baik dari kemarin dan besok jauh lebih baik daripada hari ini," harap Suardi.
Bimbingan teknis ini telah dilaksanakan sebanyak kurang lebih 10 kali per wilayah, meliputi Wilayah 1 (Sumatera), Wilayah 2 (Jawa), dan Wilayah 3 (Indonesia Timur).
Penyelenggaraan ini merupakan salah satu bentuk evaluasi dan upaya BGN untuk memberikan pencerahan serta bimbingan agar para relawan dapat berbuat lebih baik dan memiliki peran yang lebih jelas. Suardi juga menekankan bahwa akan ada peningkatan profesionalisme dari para penjamah makanan setelah mengikuti Bimtek ini.
Saat ditanya mengenai program gizi selama masa libur sekolah, Suardi menjelaskan bahwa fokus utama diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Nantinya, bantuan gizi akan diantarkan langsung ke rumah masing-masing penerima.
"Sebenarnya untuk ibu hamil dan ibu menyusui sama saja. Berlaksana pada saat anak-anak sekolah. Karena mereka ini kan tidak sekolah ya," ujarnya.
Meskipun libur sekolah, target dan jenis masakan yang diberikan tetap sama. Suardi menyoroti pentingnya protein, seperti susu dan telur, untuk ibu hamil dan ibu menyusui.
"Kan lebih cenderung pada susu ya. Untuk ibu hamil dan telur ya. Karena itu lebih mengarah pada protein," sebutnya.
Selama masa libur sekolah, prioritas pemberian gizi adalah kepada ibu menyusui, ibu hamil, dan balita. Namun, pada saat sekolah aktif, bantuan gizi juga tetap diberikan kepada anak sekolah yang datang ke sekolah.
Selain Bimtek, acara ini juga dimeriahkan dengan beberapa agenda penting, di antaranya Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BGN dan BPJS Ketenagakerjaan. Penyerahan simbolis Kartu BPJS bagi SPPG yang sudah terdaftar. Dan penyerahan simbolis manfaat dari program tersebut.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah petinggi, antara lain Sony Sonjaya (Direktur Dialur II Badan Gizi Nasional), Hendra Nopriansyah (Deputi Kepesertaan Korporasi dan Institusi BPJS Ketenagakerjaan), dan Suardi Samiran (Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional). Sebanyak 2.000 peserta hadir di Asrilia Hotel, sementara 6.200 peserta lainnya tersebar di 10 titik di Jawa Barat.
Editor : Rizal Fadillah