Dualisme Manajemen Diduga Picu Kericuhan dan Penutupan Kebun Binatang Bandung

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kericuhan yang terjadi di Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo pada Rabu (2/7/2025) malam, diduga dipicu oleh dualisme manajemen. Taman Safari Indonesia (TSI) mengambil alih pengelolaan Bandung Zoo sejak Maret 2025.
Namun karyawan Bandung Zoo yang berada di bawah manajemen Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) meradang lalu mendatangi Kebun Binatang Bandung di Jalan Tamansari pada Rabu sore.
Mereka menegaskan tidak ada satu pun legalitas TSI sebagai pengelola Kebun Binatang Bandung. Sekitar 80 karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) Bandung Zoo menggeruduk tempat mereka bekerja.
Para karyawan dari ticketing, operasional, penjaga satwa (keeper), hingga pengelola sampah hingga HRD, bersitegang dengan sekuriti Red Guard yang disewa TSI untuk menduduki Kabun Binatang Bandung termasuk kantor YMT.
Akibatnya, kericuhan tak terhindarkan. Karyawan dan sekuriti Red Guard terlibat aksi saling dorong. Bahkan, dahi Gantira Bratakusuma, pembina YMT sempat terkena sikut salah seorang sekuriti.
Editor : Agus Warsudi