get app
inews
Aa Text
Read Next : Pria di Bekasi Diduga Cekik Pegawai Koperasi Hingga Tewas Gegara Kesal Ditagih Utang

Honor Belum Dibayar, 132 Pegawai PDAM Tirtawening Bandung Menjerit

Rabu, 09 Juli 2025 | 22:04 WIB
header img
PDAM Tirtawening Kota Bandung. Ratusan pegawai BUMD ini resah karena honor mereka belum dibayar. (Foto: istimewa,)

BANDUNG, inews Bandung Raya.id -  Sebanyak 132 pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung menjerit. Penyebabnya, mereka belum mendapatkan honor sebulan terakhir. 

Saat ini, para pegawai tersebut kebingungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara, manajemen perusahaan daerah itu lamban dalam menyikapi keresahan para pegawai.

Salah satu pegawai PDAM Tirtawening berinisial M mengatakan, masalah ini telah menimbulkan keresahan di internal perusahaan BUMD milik Pemkot Bandung tersebut.

Para pegawai telah melaksanakan kewajiban bekerja memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Namun pihak perusahaan tak kunjung membayar honor yang menjadi kewajibannya.

"Sampai sekarang, hak kami belum kami terima. Mungkin itu yang bikin suasana jadi ramai. Semuanya ada 132 (pegawai), belum pada cair (terima honor)," kata MDI kepada wartawan, Rabu (9/7/2025).

Sampai saat ini, ujar M, belum mendapatkan informasi dari jajaran direksi terutama pelaksana tugas (plt) Direktur Utama PDAM Tirtawening Tono Rusdiantono, terkait keterlambatan honor tersebut. Bahkan, tidak ada kepastian kapan honor para pegawai akan dibayarkan oleh PDAM.

"Belum ada (kejelasan kapan honor dibayar)  kang. Kami juga belum menerima informasi resmi soal alasan keterlambatan ini. Yang jelas, ini kan seharusnya hak kami. Kasihan yang sudah berkeluarga, mana sekarang ada yang anaknya mau masuk sekolah," ujar M.

M mengatakan, para pegawai berencana membuat surat pernyataan resmi yang akan dikirim langsung ke Plt Dirut PDAM Tirtawning jika tak kunjung mendapatkan penjelasan kapan honor dibayarkan. 

Walaupun honor belum dibayar, ucap M, para pegawai tetap bertugas secara peofesional melayani masyarakat atau pelanggan PDAM.

"Kami sih jalan apa adanya dan sekarang kami tetap bekerja karena itu kewajiban. Tapi ke depan, kami juga akan mulai bergerak bersama. Sudah ada rencana menyampaikan pernyataan resmi kepada pihak Plt (Dirut PDAM)," ucap M.

Menurut M, jika langkah itu tak juga didengar oleh Plt Dirut PDAM Tirtawening, para pegawai berencana menemui Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. Mereka bakal mengadu terkait kondisi di PDAM terutama honor yang belum dibayar.

"Kami berharap Pak Wali bisa mengevaluasi kondisi ini. Kami juga pekerja yang ingin didengar, ingin ada kejelasan dan tindakan. Pasti kami kepikiran, motivasi menurun. Kami tetap kerja dan laksanakan kewajiban, tapi hak kami belum terpenuhi," ujarnya.

Pegawai lain berinisial W, mengatakan, mendapatkan informasi para pegawai PDAM tengah dievaluasi oleh Plt Dirut PDAM. Hal itu pun disinyalir menjadi penghambat pencairan gaji para pegawai hingga kini dan memicu keresahan di perusahaan tersebut.

“Kami berharap Pak Wali segera mendorong percepatan pemilihan direksi definitif. Plt seharusnya fokus mempersiapkan transisi ini, bukan malah sibuk dengan evaluasi yang tidak jelas dan menghambat hak pegawai,” kata W.

Selain soal honor, ujar W, para pegawai pun menyoroti sistem kerja berbasis digital yang sempat dibangun sebelumnya, kini sebagian kembali dilakukan secara manual dalam sebulan terakhir. 

Hal ini dinilai menghambat efektivitas dan efisiensi pelayanan terhadap masyarakat terutama yang mengadu soal saluran air yang terganggu.

“Dulu sudah sistem elektronik, sekarang kembali ke manual. Evaluasi yang dilakukan PLT seolah menghambat kemajuan yang sudah dibangun,” ujar W.

Editor : Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut