Pekan Kerajinan Jabar 2025: Dedi Mulyadi Dorong Budaya Jadi Tulang Punggung Ekonomi

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menekankan empat pilar utama yang menjadi tolok ukur kemajuan suatu bangsa: kemampuan bahasa, kekayaan kuliner, fashion, dan seni.
Hal itu disampaikan Dedi Mulyadi dalam acara Pembukaan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2025 yang merupakan bagian dari rangkaian Sunda Karsa Fest, bertempat di Trans Convention Centre Bandung, Jumat (18/7/2025).
"Kita tahu bahwa kemajuan sebuah bangsa itu diukur oleh empat hal: pertama, kemampuan bahasanya yang diterima oleh semua orang; kedua, makanannya; ketiga, pakaian atau fashion-nya; dan keempat, seninya," ucap Dedi dalam sambutannya.
Dedi mengatakan bahwa bangsa yang memprioritaskan keempat elemen ini diyakini akan tumbuh menjadi bangsa yang besar tanpa perlu mengeksploitasi sumber daya alamnya secara berlebihan.
Sebagai contoh, ia menyebut Amerika, Korea, dan Tiongkok yang ekonominya banyak berputar di sektor-sektor tersebut. Menurutnya, Jawa Barat pun memiliki nilai estetika yang sangat tinggi, yang perlu diintegrasikan ke dalam tradisi masyarakat.
"Estetika itu harus masuk ke dalam tradisi. Yang dimaksud tradisi adalah masyarakatnya tertradisi dengan makanan tradisi, pakaian tradisi, bahasa tradisi, dan seni tradisi," jelasnya.
Dedi meyakini bahwa ketika keyakinan diri yang berasal dari tradisi ini dilengkapi dengan teknologi, maka bangsa tersebut akan mampu menguasai dunia. Ia berharap hal ini dapat menjadi inisiator bagi tumbuh kembangnya lingkungan di Jawa Barat.
Lebih lanjut, Kang Dedi Mulyadi (KDM), sapaan akrabnya, menjelaskan alasannya yang begitu konsen terhadap kebersihan, penataan bangunan liar, dan arsitektur warung-warung.
"Karena saya melihat kalau Jawa Barat ingin maju, kita sudah punya industri manufaktur yang kuat. Setelah industrinya baik, tinggal menata: menata kalamnya, menata makanannya, menata pakaiannya, dan menata perilaku hidup masyarakatnya," paparnya.
Dengan penataan menyeluruh ini, kata KDM, dirinya percaya Jawa Barat akan menjadi provinsi yang luar biasa, dengan siklus ekonomi yang berputar di dalam wilayahnya sendiri.
Dedi juga berharap agar ke depan, para bupati dapat turut mendesain warung-warung dan gerobak-gerobak di daerahnya masing-masing setelah wilayahnya tertata apik. Ia bahkan sedang dalam proses mendesain rumah-rumah panggung.
"Kalau semua sudah didesain, saya pikir orang Jawa Barat tidak perlu pergi jauh untuk berwisata. Tinggal di kampungnya sendiri pun sudah seperti berkeliling wisata," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah