Jalur Pendakian Puncak Mega Gunung Puntang Ditutup Sementara Usai Dua Remaja Terjatuh ke Jurang

“Dua survivor yang jatuh kemarin juga kan melewati batas, menjebol kabel kawat. Dia berangkat dari basecamp PGPI,” ungkap Ikar.
Menurutnya, jalur tersebut sebenarnya telah ditutup sejak beberapa tahun terakhir atas inisiatif PGPI dan Perhutani. Namun, pendakian ilegal masih sering terjadi.
“Jadi ditutup itu untuk akses wisata sudah beberapa tahun yang lalu. Imbauan penutupan pun selalu diinformasikan kepada masyarakat. Namun jika ada larangan, biasanya suka muncul para pendaki liar,” tambahnya.
Para pendaki liar ini umumnya masuk melalui jalur Basecamp PGPI yang memiliki akses cukup ideal. Situasi ini kerap menyulitkan pihak pengelola.
“Nah kita tuh risih kepada para pendaki yang suka menitipkan motor di basecamp. Jadi kita juga bingung, ngelarang nggak bisa, nge-iya-in juga enggak bisa. Tapi ya sudah, kita edukasi kalau mereka naik kebutuhannya mau apa. Tapi kalau ada apa-apa, PGPI hanya bertugas melakukan rescue aja,” jelas Ikar.
Terdapat beberapa jalur lain menuju Puncak Mega, seperti dari Kecamatan Cimaung dan jalur PGPI di Banjaran. Meski sudah lama ditutup, masyarakat tetap mencari akses alternatif, salah satunya melalui Gunung Sanggar di Kecamatan Arjasari.
“Nah itu yang bahaya itu sebenarnya, soalnya lewat jembatan alam. Ada banyak kejadian, ketika mereka naik dari Citiis ke Gunung Sanggar. Itu kan view-nya bagus banget di puncaknya, nah itu suka dipakai sama yang trail running. Pada akhirnya mereka turunnya suka ke basecamp kita,” jelasnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa