get app
inews
Aa Text
Read Next : Polresta Bandung Ungkap Jaringan Narkoba: Pasutri Edarkan Sabu, Mahasiswa Racik Sinte

Polresta Bandung Ubah Lahan Sawah Tidur 8,6 Hektar Jadi Ladang Jagung untuk Ketahanan Pangan

Jum'at, 01 Agustus 2025 | 13:29 WIB
header img
Polresta Bandung melaksanakan kegiatan penanaman jagung secara simbolis di lahan baku sawah Komplek Gading Tutuka 2, RT 01 RW 11, Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, pada Jumat (1/8/2025). Foto: Agi MPI.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam rangka mendukung program Ketahanan Pangan Nasional 2025, Polresta Bandung melaksanakan kegiatan penanaman jagung secara simbolis di lahan baku sawah Komplek Gading Tutuka 2, RT 01 RW 11, Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, pada Jumat (1/8/2025).

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono, dan dihadiri unsur TNI, BPS, Bulog, ATR/BPN, Dinas Pertanian, dan stakeholder lainnya.

Penanaman jagung ini dilakukan serentak di lahan seluas 8,6 hektare lahan yang akan diolah terdiri dari 4 hektare lahan baku sawah (LBS) dan 4,6 hektare lahan non-LBS.

“Ada sekitar 300 hektar lahan LBS tidur di Kabupaten Bandung. Saat ini kami menanam jagung serentak di 8,6 hektar lahan tidur. Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi Polresta Bandung dalam mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujar Aldi saat ditemui usai penanaman.

Ia menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga dan masyarakat untuk memaksimalkan lahan yang tersedia agar bisa meningkatkan produksi pangan lokal.

“Kami berharap, dengan memanfaatkan lahan yang tersedia, kita bisa bersama-sama menjaga ketersediaan bahan pangan, terutama jagung, di wilayah Kabupaten Bandung,” lanjutnya.

Secara simbolis, Kapolresta juga menyerahkan satu unit mesin kultivator kepada perwakilan kelompok tani, sebagai bentuk dukungan dalam pengolahan lahan agar lebih efisien.

Aldi menyebutkan, dari 8,6 hektare lahan yang ditanami saat ini, produktivitas rata-rata per hektare bisa mencapai 7,5 ton jagung.

Dengan produktivitas tersebut, penanaman tersebut diperkirakan akan menghasilkan sekitar 64,5 ton jagung dalam satu masa panen.

Penanaman jagung ini juga dirancang dengan sistem tumpang sari, agar petani bisa menanam tanaman lain di sela-sela jagung, guna meningkatkan pendapatan.

“Ini sangat baik, karena bisa menambah penghasilan petani,” katanya.

Lebih jauh, Kapolresta Bandung menyatakan bahwa pendampingan terhadap petani tak hanya berhenti sampai tahap tanam, tetapi juga akan berlanjut hingga masa panen.

Bahkan, pihaknya tengah mengupayakan kerja sama Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menyediakan alat pengering jagung (dryer) mobile.

“Edukasi penting kepada petani. Karena di Bulog, untuk jagung dengan kadar air 14 persen bisa dibeli Rp6.400 per kilogram, sedangkan kadar air 18–20 persen hanya Rp5.500. Jadi kami ingin petani bisa menjual hasil panen dengan kualitas dan harga terbaik,” jelasnya.

Ia pun menyinggung persoalan tengkulak yang kerap membeli jagung dari petani dengan harga rendah.

“Selama ini, mohon maaf, kita sering dengar ada tengkulak-tengkulak yang ambil dengan harga rendah. Ini kasihan petani. Maka kami hadir untuk membersamai kelompok tani agar mendapat hasil maksimal,” ujarnya.

Terkait distribusi pupuk bersubsidi, Aldi menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan ketat demi mencegah kecurangan. Salah satu keluhan utama petani, menurutnya, adalah masalah pupuk.

“Nanti kami bersama Dinas Pertanian akan memantau distribusi pupuk sampai ke tangan petani, termasuk mendeteksi potensi kecurangan seperti pupuk oplosan atau harga tak sesuai standar,” tegasnya.

Ia pun mengingatkan kepada pihak-pihak yang mencoba bermain curang dalam sektor pertanian, bahwa tindakan tegas akan diberikan.

“Saya tegaskan kepada kelompok curang, baik tengkulak maupun pemain pupuk nakal, saya pastikan akan kami tindak dengan tegas,” ujarnya.

Menurut Aldi, langkah-langkah ini sejalan dengan arahan Presiden dalam agenda prioritas pembangunan nasional, termasuk penguatan sektor pangan.

“Mudah-mudahan dengan ikhtiar bersama, produksi pertanian di Kabupaten Bandung, bukan hanya jagung tapi juga komoditas lain, bisa terus meningkat,” tutupnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut