Penerima Bansos di Jawa Barat Tersandung Judi Online, Gubernur Dedi Mulyadi Minta Validasi Data

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id -Penerima Bantuan Sosial (Bansos) di Jawa Barat menjadi sorotan karena dana yang diberikan oleh pemerintah diduga digunakan untuk bermain judi online (Judol).
Hal ini berdasarkan laporan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, usai pertemuan dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), di Jakarta, Kamis (8/8/2026) kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menekankan memvalidasi data kembali oleh dinas terkait, agar penerima bansos tidak salah sasaran.
“Saya kan sering berulang-ulang bicara bahwa sudah selayaknya dilakukan survei dan pendataan ulang terhadap penerima bansos. Kalau digunakan judi online berarti kan yang diterima bansosnya usianya muda dan usia produktif,” ujar Dedi Mulyadi, Jumat (8/8/2025).
Dedi mengharapkan bansos diprioritaskan untuk masyarakat betul-betul membutuhkannya, dengan kriteria khusus. Semisal, Anak Yatim, lanjut usia dan orang yang mengalamin sakit permanen.
Selain itu, lanjut KDM, apabila masih ditemukan masyarakat yang menyalahgunakan bantuan sosial apalagi digunakan untuk judol online. Dia meminta untuk diberhentikan penyalurannya.
"Hentikan bantuannya, karena apa? Karena kita sudah memperkaya judol. Kita kan tujuannya bansos itu kan menyelesaikan problem kemiskinan. Jadi uang negara masuk ke rekeningnya judol kan kejahatan," tegasnya.
Menteri Sosial, (Mensos), Saifullah Yusuf menyebut berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan, Jawa Barat menjadi provinsi tertinggi yang teridentifikasi penerima bansos bermain judol selama semester pertama 2025.
“Jawa Barat ada 49.431 orang pemain judi oniline dengan transaksi senilai Rp199 miliar,” katanya.
Mensos Saifullah Yusuf memaparkan setelah Jawa Barat, juga ditemukan di Jawa Tengah sebanyak 18.363 penerima bansos menjadi pemain judol senilai Rp83 miliar, serta Jawa Timur dengan 9.771 penerima bansos main judol dengan nilai transaksi Rp53 miliar.
Mensos Saifullah Yusuf memaparkan setelah Jawa Barat, juga ditemukan di Jawa Tengah sebanyak 18.363 penerima bansos menjadi pemain judol senilai Rp83 miliar, serta Jawa Timur dengan 9.771 penerima bansos main judol dengan nilai transaksi Rp53 miliar.
Provinsi Jakarta sebanyak 7.717 orang dengan nilai Rp36 miliar, Banten sebanyak 5.317 orang dengan nilai Rp25 miliar, dan Lampung sebanyak 5.039 orang dengan nilai Rp18 miliar.
Sementara pada tingkat kabupaten/kota, Kabupaten Bogor mencatat jumlah tertinggi dengan 5.497 orang dengan nilai transaksi Rp22 miliar, diikuti oleh Kota Surabaya sebanyak 1.816 orang dengan nilai transaksi Rp9 miliar, dan Jakarta Pusat sebanyak 1.754 orang dengan nilai transaksi Rp9 miliar. (*)
Editor : Abdul Basir