KDM Kukuhkan Paskibraka Jawa Barat 2025 Jelang HUT ke-80 RI

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi secara resmi mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat provinsi tahun 2025 di Aula Gedung Sate, Jumat (15/8/2025).

Baca Juga

Daerah Lain Pajak Naik, Dedi Mulyadi Malah Umumkan Kebijakan Pembebasan PBB Bertahun-tahun

Dalam sambutannya, Dedi menyebut momen ini sebagai catatan indah dalam perjalanan para anggota Paskibraka yang terpilih dari proses seleksi ketat.

“Dari sekian banyak orang yang mengikuti seleksi, Anda semua adalah para kesatria terpilih untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih,” ujarnya.

Baca Juga

KDM Tancap Gas! Daerah Terbersih di Jabar Bisa Dapat Hadiah Rp15 Miliar

Ia menekankan bahwa pengibaran bendera bukan sekadar seremoni, melainkan simbol kehidupan berbangsa, berbudaya, dan beragama yang harus dihormati.

Baca Juga

Teppy Wawan Dharmawan Wafat, Jabar Kehilangan Pemimpin Inspiratif

“Jika dilecehkan, akan muncul gemuruh perlawanan dari seluruh penjuru negeri dan di hati setiap orang yang meyakini kesucian simbol-simbol tersebut,” kata Dedi.

Gubernur juga mengingatkan agar generasi muda tidak hanya memuja simbol, tetapi memahami makna di baliknya.

Baca Juga

Gubernur Jabar dan DPRD Sepakati Perubahan KUA-PPAS 2025, Siapkan Arah Kebijakan 2026

“Merah adalah keberanian, putih adalah kesucian, keberanian untuk berkorban dan pengabdian total bagi negara,” tuturnya.

Baca Juga

Tak Mau Lagi Cuma SPJ, Dedi Mulyadi Minta Hibah Hasilkan Prestasi!

Mengutip filosofi Sunda, Dedi menggambarkan pengabdian dengan ungkapan tiluhur sausap rambut, dihandap saibas dampal, buksa lambar, getih satete, segalanya diabdikan untuk negara.

“Dalam ideologi kebudayaan, pengabdi itu disebut budak angun, sosok kesatria yang membawa cahaya kebajikan dan kemuliaan,” tambahnya.

Ia menegaskan, kemerdekaan harus dimaknai sebagai kebebasan kolektif yang berkeadilan, bukan sekadar kebebasan personal.

“Kemerdekaan adalah jalan menuju kemajuan, kedaulatan, dan keadilan. Hanya manusia merdeka yang bisa hidup bahagia,” pungkas Dedi.

Editor : Rizal Fadillah