get app
inews
Aa Text
Read Next : Kawasan Kumuh di KBB Masih Ada di Enam Kecamatan, Dinas Diminta Kolaborasi Untuk Penanganan

Kesal Jalan Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Lembang Tanam Pohon Pisang di Jalan

Senin, 15 September 2025 | 19:14 WIB
header img
Batang pohon pisang yang ditanam warga di tengah jalan di Kampung Manoko, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, karena kesal jalan di wilayah mereka rusak dan tak diperhatikan. Foto/Inews Bandung Raya

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Aksi menanam pohon pisang di tengah jalan dilakukan warga Kampung Manoko, Desa Cikahuripan, Lembang, Bandung Barat.

Warga kesal karena sudah lebih dari lima tahun jalan di wilayah mereka tidak pernah tersentuh perbaikan. Kini kondisi jalan rusak parah dan menyisakan lubang yang membahayakan bagi pengguna kendaraan.

"Jalan ini sejak tahun 2018 belum pernah perbaikan. Sudah rusak parah, lubang dimana-mana, makanya warga kesal tanam pohon pisang dari kemarin," kata Warga Kampung Binahurip RT 2/9, Desa Cikahuripan, Andi (60) saat ditemui di lokasi, Senin (15/9/2025).

Menurutnya, kerusakan jalan ini bukan hanya terjadi di RW 9 tapi juga di Kampung Pojok Tengah RW 5 dan Kampung Manoko RW 3. Sehingga warga kompak melakukan protes dengan menanam pohon pisang.

"Sudah banyak yang celaka terutama pemotor. Kami berharap pemerintah daerah perhatiin, bupati turun lihat kondisi ini, jalan dibeton supaya enggak gampang rusak," tandasnya.

Ketua RW 3 Kampung Manoko, Ujang Rukmana (54) menyebutkan, kekesalan warga sudah memuncak sehingga melakukan aksi protes menanam pohon pisang di jalan.

"Ini kan statusnya jalan kabupaten, tapi tidak ada perhatian dari pemerintah kabupaten. Terakhir diperbaiki tahun 2018 saat Bupati Abubakar," tuturnya.

Ujang menuturkan, Jalan Kampung Pojok-Manoko-Mandarin adalah jalan alternatif dari Parongpong ke Lembang. Terutama ketika terjadi longsor di sekitar Imah Seniman Jalan Kolonel Masturi, kendaraan pasti akan diarahkan ke jalan alternatif ini.

Pihaknya sempat melakukan perbaikan secara swadaya dua kali di tahun 2022 dan 2023. Atas inisiatif Ketua RW di dusun 1 dan 2 dilakukan pengumpulan donasi oleh warga untuk perbaikan jalan secara mandiri.

Di tahun 2022 terkumpul uang Rp86 juta dan di 2023 terkumpul 36 juta. Semua uang itu dipakai untuk menambal lubang di jalan sepanjang 1 km.

Kemudian dipakai untuk pengecoran dan pelebaran jalan sekitar 1 meter supaya lebih lebar.

"Itu semua kami kerjakan secara swadaya dan gotong royong. Sekarang warga tidak sanggup kalau penggalangan dana lagi karena ekonomi lagi susah, makanya berharap pemda turun tangan," pungkasnya.

Kepala Desa Cikahuripan Oman Haryanto mengaku aksi protes warga dengan menanam pohon pisang di jalan rusak merupakan hal yang wajar lantaran jalan kabupaten yang merupakan akses utama itu tak kunjung diperbaiki dan kerap memicu kecelakaan.

"Jalan ini sejak saya jadi kepala desa dari 2020 belum ada perbaikan dari kabupaten. Mungkin karena belum ada waktunya atau apa saya kurang paham," ucapnya.

Pihaknya mengapresiasi dan menyambut positif aksi protes warga yang menanam pohon pisan di jalan rusak tersebut lantaran mereka sangat membutuhkan perbaikan jalan itu.

"Banyak warga yang mengalami kecelakaan akibat jalan rusak di sini. Makanya, titik-titik jalan yang berlubang mereka tanami pohon pisang," ucapnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut