Baru Dibuka, Pos Pengaduan Gedung Sate Langsung Jadi Pusat Aduan Favorit Warga Jabar

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Layanan pengaduan terpadu milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bale Pananggeuhan Gedung Sate, langsung diserbu warga pada hari pertama pembukaan, Senin (6/10/2025).
Ratusan masyarakat dari berbagai daerah di Jabar datang untuk menyampaikan keluhan seputar kesehatan, pendidikan, hingga bantuan hukum.
Bale Pananggeuhan merupakan pusat layanan pengaduan satu pintu yang dikelola Sekretariat Daerah (Setda) Pemprov Jabar. Kehadiran pos ini bertujuan memudahkan masyarakat menyampaikan permasalahan secara langsung tanpa harus melewati jalur birokrasi yang rumit.
Layanan ini beroperasi setiap Senin–Jumat pukul 08.00–16.00 WIB, berlokasi di area Balai Pananggeuhan, Gedung Sate, tepat di sisi Masjid Pemprov Jabar.
Begitu memasuki ruangan, warga disambut petugas yang siap membantu dan mengarahkan pengunjung untuk mengambil nomor antrean.
Antusiasme Warga: Dari Kasus Kecelakaan hingga Permintaan Bantuan Pendidikan
Salah satu warga Bandung Barat, Andri dan Yanti, datang untuk melaporkan persoalan hukum terkait kecelakaan di Tol KM 13,5 Moh Toha yang menewaskan kerabatnya.
“Kecelakaan terjadi 5 September lalu. Sampai sekarang belum ada tanggung jawab dari pihak yang menabrak. Kami berharap lewat Bale Pananggeuhan ini, ada solusi dan kejelasan hukum,” ujar Andri.
Sementara itu, Ai Rosita (55), warga Batununggal, Kota Bandung, datang untuk meminta bantuan pendidikan bagi anak-anaknya. Ia berharap Pemprov Jabar bisa membantu agar anak-anaknya dapat melanjutkan sekolah hingga lulus.
“Saya hanya ingin bisa bertahan hidup. Upah saya sebagai buruh cuci pas-pasan, kadang ada bekal untuk anak, kadang tidak. Mudah-mudahan ada bantuan pendidikan,” ungkap Ai dengan haru.
Menurut Ai, pelayanan di Bale Pananggeuhan cukup cepat dan tidak berbelit. Dalam waktu kurang dari 15 menit, ia sudah mendapatkan surat tanda terima pengaduan yang berisi nomor pelayanan untuk proses tindak lanjut.
Ratusan Aduan Masuk, Warga Dijamu Mie Kocok Bandung
Hingga pukul 11.00 WIB, tercatat sudah ratusan aduan warga Jabar masuk ke sistem Bale Pananggeuhan. Warga hanya perlu membawa KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk menyampaikan laporan. Petugas kemudian akan mengarahkan ke bidang terkait seperti kesehatan, pendidikan, atau bantuan hukum.
Menariknya, setiap warga yang selesai menyampaikan aduan tidak langsung pulang. Mereka dijamu dengan semangkuk Mie Kocok khas Bandung, sebagai bentuk keramahan pelayanan publik di Gedung Sate.
Respons Pemprov Jabar: Pelayanan Cepat dan Tanpa Birokrasi Rumit
Analis Kebijakan Utama Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Provinsi Jabar, Iip Hidajat, menjelaskan bahwa Bale Pananggeuhan merupakan inovasi baru yang menggabungkan konsep pelayanan terpadu dan pengaduan publik.
“Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberi atensi khusus agar Bale Pananggeuhan benar-benar hidup dan menjadi solusi bagi masyarakat,” tutur Iip.
Ia juga menegaskan, seluruh ASN di lingkungan Gedung Sate diminta memberikan pelayanan cepat tanpa birokrasi berbelit.
“Pak KDM kan lari, ya kita juga harus lari. Kita dorong percepatan dan pelayanan maksimal. Ini bagian dari komitmen kita,” pungkasnya.
Editor : Rizal Fadillah