10 Ribu Penjamah Pangan Dilatih BGN, Perkuat Standar Keamanan Makanan Nasional

Pelaksanaan Bimtek ini digelar serentak di wilayah kerja Wilayah II BGN, meliputi Kabupaten Bandung Barat, Garut, Banyumas, Purworejo, Bojonegoro, Ngawi, Pandeglang, Serang, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kulon Progo, dan Sleman. Masing-masing daerah menggelar pembukaan resmi yang dipimpin oleh Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) setempat.
Selain sesi teori, peserta mendapatkan pelatihan praktik langsung mengenai prosedur sanitasi dapur, pencegahan kontaminasi silang, serta penanganan bahan pangan sesuai standar nasional. BGN juga memperkenalkan Learning Management System (LMS) Penjamah Pangan, sebagai media pembelajaran daring berkelanjutan bagi seluruh peserta.
Selama dua hari pelatihan, peserta dibimbing untuk mampu mengidentifikasi risiko, mengendalikan potensi bahaya mikrobiologi, serta menerapkan prosedur operasional standar (SOP) di lingkungan kerja masing-masing. Seluruh peserta yang lulus akan memperoleh sertifikat kompetensi resmi dari BGN.
Pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen BGN dalam membangun budaya kerja higienis dan aman di sektor pelayanan gizi. Dengan adanya tenaga penjamah pangan yang tersertifikasi, diharapkan angka Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan di masyarakat dapat terus ditekan.
“Dengan tersertifikasinya 10.000 penjamah pangan di 12 kabupaten/kota, kita memperkuat sistem pelayanan gizi yang bukan hanya bergizi, tetapi juga aman dan terpercaya bagi masyarakat,” tegas Dr. Nurjaeni.
Langkah ini menandai komitmen BGN dalam memastikan bahwa setiap unsur penyediaan pangan di lapangan, mulai dari dapur pelayanan hingga distribusi, berjalan sesuai prinsip ‘aman dikonsumsi, higienis disajikan’.
Pelatihan serupa juga akan dilanjutkan secara berkala sebagai bagian dari roadmap peningkatan kapasitas SDM gizi nasional.
Editor : Rizal Fadillah