Ribuan Mata Siswa Bandung Raya Diselamatkan dari Buram Akibat Gadget

Salah satu penerima manfaat, Fairuman dari SMAN 1 Ciparay, mengaku lega karena selama ini ia harus belajar dalam kondisi pandangan buram saat melihat jarak jauh, namun tidak pernah memeriksakan diri. Setelah pemeriksaan, diketahui ia menderita minus 2 \frac{1}{4} di kedua mata.
"Sekarang udah dapat kacamata jadi enakan kalau lihat ga ada buram," ujar Fairuman.
Senada dengan Fairuman, Mutiara, siswi kelas 2 SMP Pasundan 1 Kota Bandung, juga akhirnya mengetahui ada penambahan minus dan silindris pada matanya setelah setahun tidak melakukan pengecekan.
“Setahun ga pernah cek mata lagi padahal kan emang harus yah. Nah pas di sini sekarang ikut jadi tahu (ada kenaikan). Sekarang sudah dapat kacamata baru yang sesuai," ungkapnya.
Di sisi lain, Dokter Spesialis Mata dari Rumah Sakit Boromeus, Ivone Caroline menyoroti adanya kenaikan angka anak dengan mata minus.
Menurutnya, penggunaan gawai atau gadget yang berlebihan menjadi penyebab utamanya, seiring dengan makin dikenalnya teknologi digital sejak dini di kalangan anak-anak sekolah.
Editor : Rizal Fadillah