get app
inews
Aa Text
Read Next : Efisiensi Pelayanan, Sekretaris Ditjen Dukcapil Dorong Disdukcapil di Daerah Percepat Proses IKD

Anggaran Bansos Naik, Kemensos Perkuat Akurasi Data Penerima

Selasa, 11 November 2025 | 14:42 WIB
header img
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf. (Foto:Inewsbandungraya/Bas)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan pihaknya saat ini tengah memperkuat data penerima Bantuan Sosial (Bansos). Hal tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat agar penyaluran bansos lebih tepat sasaran.

Menurutnya, Gus Ipul sapaan akrabnya Saifullah Yusuf, anggaran Bansos pada tahun ini naik di atas Rp500 triliun dan berpotensi meningkat dua kali lipat pada 2026.

"Tahun depan bisa jadi Bansosnya lebih dari 1.000 triliun," katanya saat menghadiri rapat koordinasi teknis (Rakornis) konsolidasi data di Jawa Barat, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Jawa Barat, di Kota Bandung, Senin (11/11/2025).

Menurut Gus Ipul, kunci utama keberhasilan program sosial terletak pada akurasi data. “Kalau data kita akurat, maka intervensi kita akan akurat. Kalau data kita sama dari tingkat desa sampai kementerian, program-program akan menyatu,” tegasnya.

Dalam upaya memperkuat layanan, Kemensos juga akan meluncurkan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di setiap desa sebagai tempat pengaduan warga yang mengalami kesulitan sosial.

“Mulai dari urusan anak yang belum bisa menebus ijazah, belum bekerja, hingga belum menerima bansos, semua bisa disampaikan lewat Puskesos,” jelas Gus Ipul.

Ia juga menegaskan bahwa proses verifikasi penerima terus diperketat untuk menghindari kesalahan sasaran. Saat ini terdapat lebih dari 3 juta kasus inclusion error atau penerima yang dinyatakan tidak lagi layak mendapat bantuan.

“Dulu ada sekitar 4,2 juta, sekarang tersisa sekitar 3 juta lebih yang sudah tidak layak menerima bansos,” ungkapnya.

Langkah verifikasi ini dilakukan melalui kunjungan lapangan, pembaruan data digital, hingga inisiatif lokal seperti pemasangan stiker di rumah penerima.

“Ada pro dan kontra, tapi dengan stiker itu masyarakat bisa ikut mengawasi. Kalau merasa tidak layak, bisa menolak agar bantuannya dialihkan ke yang lebih membutuhkan,” ujarnya.

Gus Ipul menutup dengan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan seluruh kabupaten/kota yang aktif berkolaborasi dengan Kemensos. “Terima kasih kepada Jawa Barat yang terus bersama kami menjalankan instruksi Presiden untuk memastikan bansos lebih tepat sasaran,” pungkasnya. (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut