Diterjang Angin Puting Beliung, Rumah Tiga Anak Yatim di Pacet Ambruk Terpaksa Mengungsi
“Saya ngurus adik-adik dari SMA kelas 1 sampai sekarang. Kalau bantuan ada dari tetangga. Kalau ada kiriman bisa makan, kalau enggak ya puasa. Kadang enggak ada beras,” tuturnya lirih.
Zahra juga menyebut jika saat ini Ibu nya masih ada namun menikah lagi dan memilih menetap di Lembang bersama ayah sambungnya.
"Ibu ada cuman tinggal di Lembang, ibu juga sering bantu tapi ekonominya sama kaya kita disini kaya gini," ungkapnya.
Pantauan di lapangan, sebagian rumah sudah dirobohkan dan kini hanya tersisa ruangan kecil yang ditutup terpal seadanya untuk menyimpan barang.
Zahra dan kedua adiknya sempat tidur beralaskan tikar dan kasur basah dari sisa reruntuhan bangunan sebelum akhirnya dievakuasi ke rumah saudara.
Meski beberapa bantuan awal telah berdatangan, termasuk sembako dan sedikit uang dari pemerintah desa, PMI, Baznas, serta donatur, pembangunan rumah belum bisa dimulai.
Material seperti bata, besi, pasir, dan kerikil memang sudah ada, namun pengerjaan belum dilakukan karena anggaran bantuan belum mencukupi.
Editor : Rizal Fadillah